Gempa Donggala dan Palu, Pertamina Aktifkan Crisis Center Data
Editor
Rina Widiastuti
Sabtu, 29 September 2018 00:27 WIB
TEMPO.CO, Kendari - Gempa yang terjadi di Palu dan Donggala bermagnitudo 7,7 skala richter berpusat 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala. Gempa Donggala dan gempa Palu ini diikuti beberapa gempa susulan. Gempa ini berdampak terhadap operasional Pertamina di wilayah Palu Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
Baca: Gempa Donggala, Warga: Listrik dan Komunikasi Mati Total
Hingga saat ini, Pertamina terus melakukan identifikasi dampak bencana terhadap terminal BBM Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) berikut sejumlah lembaga penyalur BBM dan elpiji.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo menjelaskan bahwa saat ini Pertamina mengaktifkan crisis center data Puskodal untuk mengumpulkan data kerusakan serta upaya penanganan.
"Kami terus berupaya mengumpulkan informasi terkait kondisi pekerja dan sarana fasilitas distribusi Pertamina di sekitar wilayah terdampak," kata Roby saat dihubungi Tempo pada Jumat, 28 September 2018.
Baca: Gempa Donggala, TNI Akan Pantau Melalui Udara
Ia menambahkan, pihaknya secara paralel juga menyiapkan rencana alternatif penyaluran energi ke Palu dan sekitarnya. "Hal ini tentunya sangat bergantung kepada kondisi akses transportasi," ujarnya.
Terminal BBM Donggala selama ini menyuplai bahan bakar ke 55 SPBU, 3 SPBU Nelayan, 3 Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS) serta 1 Agen Minyak Tanah (AMT). Wilayah pasokannya meliputi Kodya Palu, Kabupaten Donggala, Buol, Mamuju tengah, Mamuju Utara, Parimo, Poso, Sigi, Toli Toli. Sementara untuk kebutuhan elpiji di Sulawesi Tengah dipenuhi oleh 4 SPBBE.
"Sabtu besok Pertamina berencana mengirimkan tim dari Makassar ke Donggala untuk membantu tim setempat. Kami juga mempertimbangkan kondisi akses transportasi, karena bandara ditutup," kata Roby.