PAN Jelaskan 2 Alasan SBY Walk Out Deklarasi Damai Pemilu 2019
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Syailendra Persada
Senin, 24 September 2018 10:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) memutuskan meninggakan lokasi deklarasi damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas pada Ahad, 23 September 2018. Aksi SBY walk out ini pun ramai menjadi pembicaraan di media sosial.
Baca: SBY Walk Out di Acara Deklarasi Damai, Begini Respons PDIP
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan partai koalisi pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) telah melayangkan keluhannya KPU. "Kami menduga ada kecurangan," kata Eddy, Senin, 24 September 2018. Berikut dua kecurangan versi kubu Prabowo - Sandiaga yang dilakukan pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin.
1. Soal Atribut
Eddy mengatakan ada atribut kampanye pemenangan yang dipakai oleh relawan Projo pendukung Jokowi - Ma’aruf. Atribut itu berupa kaos. Padahal, KPU tidak mengizinkan penggunaan atribut yang bergambar calon.
<!--more-->
2. Bendera partai
“Ternyata di lokasi kampanye damai banyak bendera Jokowi - Ma’aruf,” kata Eddy. Kubu Prabowo - Sandiaga menilai pendukungnya sudah tertib dan mengikuti peraturan resmi KPU soal kampanye damai. Namun justru kubu sebelah yang tidka mengindahkan imbauan tersebut.
Menurut aturan KPU, kampanye damai harus bersih dari atribut pemenangan apa pun. Artinya, masing-masing kubu tak boleh membawa barang-barang yang mencerminkan simbol pemenangan. Atribut kampanye yang digunakan sudah disediakan oleh KPU.
Simak juga: SBY Walk Out Deklarasi Damai, Pengamat: SBY Kurang Perhatian
Dugaan kecurangan yang dilakukan relawan pendukung Jokowi ini menyebabkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY walk out. SBY menilai, kubu Jokowi - Ma'ruf Amin mencuri start kampanye dan menyebabkan situasi menjadi tak nyaman.