Saat Menristekdikti Rasakan Kesegaran Air Sumur dengan PH Tinggi

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Amirullah

Minggu, 23 September 2018 09:26 WIB

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof Dr Muhammad Nasir MSi Akt PhD memberikan wejangan kepada mahasiswa bidik misi yang diterima di ITS, Rabu (1/6). dok/its.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Semarang - Beberapa anak-anak kecil dengan menggenggam gelas langsung nimbrung menunggu giliran minum air dari sumur siap minum usai dicoba oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Mohamad Nasir, di Godang Raya, Tembalang, Jawa Tengah.

Baca: Menristekdikti Larang Mahasiswa Berpolitik Praktis di Kampus

Nasir sebagai orang pertama meminum air instalasi sumur dalam tersebut langsung sumringah usai meneguk segelas air sumur bor tersebut. "Segaaarr," ujar Nasir dengan nada yang panjang, Sabtu, 22 September 2018.

Menurut Nasir, air dari sumur dengan dalam 120 meter tersebut memiliki pH atau tingkat keasaman 8,3 yang sangat baik untuk tubuh, bahkan membantu proses kerja ginjal. Ia membandingkan dengan air mineral kemasan di pasaran yang paling tinggi hanya memiliki pH 6,0.

Nasir mengatakan dengan PH 8 tersebut, air terasa lebih seret lantaran kandungan mineral semakin sedikit jika pH-nya tinggi. Namun kualitasnya di atas air kemasan mineral yang dijual di pasaran.

Advertising
Advertising

Salah satu warga Tembalang, Takziyatul Mutmainah, tidak ragu untuk mencoba air tersebut setelah mengetahui tingkatan pH-nya yang tinggi. "Saat tahu pH nya diatas 8, saya langsung coba."

Menurut Takziyatul airnya lebih segar dibanding air mineral kemasan yang dijual. Dia pun meminum beberapa gelas.

Kemenristekdikti, kata Nasir, meminta bantuan Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk memindai kawasan tersebut dengan teknologi sensor deepwell. Hasilnya, kata Nasir, hasil air tersebut bisa dipakai untuk 87 tahun ke depan.

Baca: Menteri Nasir Minta Rektor Undip Verifikasi Kasus Suteki soal HTI

Keberadaan sumur tersebut tanpa mengganggu sumur-sumur warga yang kedalamannya hanya 20-30 meter. "Ini bukan air tanah, jadi tidak akan mengganggu sumur-sumur milik warga," ujarnya.

Nasir menyebutkan kekuatan debit 2,5 liter per detik merupakan perhitungan untuk puncak musim kemarau. Sedangkan saat musim penghujan yang mulai masuk Oktober mendatang, debit air sumur tersebut diprediksi akan bertambah. Menurut dia galon dengan kapasitas 6 ribu liter bisa penuh dalam kurun waktu satu jam.

Nasir berharap dengan program ini masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Program ini pun juga dilakukan di sejumlah daerah lainnya seperti Jepara, Sulawesi, bahkan Maluku.

Ketua RW 03 Godang Raya Barat, Warno, menyebutkan wilayah Godang Raya tersebut merupakan kawasan yang langsung kena dampak kekeringan saat musim kemarau. Tidak jarang kata dia, warga meminta dialiri air dari RW sebelah jika terjadi kekeringan.

Warno mengatakan dengan peresmian sarana air ini, seluruh rumah di RW dengan 80 kepala keluarga tersebut sudah mulai bisa dinikmati karena sudah terhubung dengan paralon dari tangki penampung air sumur.

Warno berharap dengan kelebihan air tersebut juga bisa dirasakan oleh warga lainnya di luar Godang Raya."Apa lagi sudah bisa diminum," ujarnya.

Berita terkait

Menristek Ungkap Penyebab Peringkat R di Bidang Inovasi Melorot

24 Februari 2020

Menristek Ungkap Penyebab Peringkat R di Bidang Inovasi Melorot

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bambang Brodjonegoro mengakui peringkat indeks kompetisi global Indonesia di bidang inovasi melorot

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Belum Dijalankan, Ombudsman Ingatkan Nadiem Makarim

21 November 2019

Rekomendasi Belum Dijalankan, Ombudsman Ingatkan Nadiem Makarim

Nadiem Makarim diminta menindaklanjuti rekomendasi untuk Kemenristekdikti yang telah terbengkalai sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Meristek Sebut Batan Sukses Ciptakan Beras dengan Nuklir

5 November 2019

Meristek Sebut Batan Sukses Ciptakan Beras dengan Nuklir

Menteri Bambang menyebutkan Batan telah mengembangkan beras dengan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menristekdikti Klaim Telah Mencetak 1.307 Startup dalam 5 Tahun

3 Oktober 2019

Menristekdikti Klaim Telah Mencetak 1.307 Startup dalam 5 Tahun

Menristekdikti Mohamad Nasir mengklaim telah mencetak 1.307 perusahaan rintisan atau startup selama 5 tahun kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menristekdikti Ancam Rektor, BEM UNJ: Seperti Masa Lalu

26 September 2019

Menristekdikti Ancam Rektor, BEM UNJ: Seperti Masa Lalu

Menanggapi pernyataan Menristekdikti, Abas mengatakan gerakan mahasiswa turun ke jalan tak ada sangkut pautnya dengan universitas.

Baca Selengkapnya

Haris Azhar: Menristekdikti Jadi Agen Represi

26 September 2019

Haris Azhar: Menristekdikti Jadi Agen Represi

Dia berpendapat Menristekdikti Nasir telah menjadi agen pengekang kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Menristek Minta Rektor Hukum Dosen yang Kerahkan Mahasiswa Demo

26 September 2019

Menristek Minta Rektor Hukum Dosen yang Kerahkan Mahasiswa Demo

Jika rektor tidak berani menindak dosen itu, Menristekdikti Mohamad Nasir mengancam akan memberi sanksi.

Baca Selengkapnya

Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

26 September 2019

Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

Sebagai insan akademik, kata Menteri, cara yang tepat bagi mahasiswa adalah menyuarakan aspirasinya adalah melalui forum dialog.

Baca Selengkapnya