Indikator: Polisi Dinilai Tak Mampu Ungkap Dalang Kasus Munir

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Senin, 17 September 2018 11:23 WIB

Sejumlah aktivis dan seniman melakukan aksi diam Kamisan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 6 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada pembahasan penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dalam pertemuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM dengan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Jumat, 14 September 2018, lalu di kediaman Tito, meski kedua pihak membahas kerja sama terkait program Polri Ramah HAM. "Kasus Munir tidak dibicarakan," ujar Wakil Ketua Komnas HAM Hairansyah, Jumat lalu.

Baca: Desak Bareskrim Buka Kasus Munir, Komnas HAM: Polisi Punya Bukti
Baca: 14 Tahun Kasus Munir, Dokumen TPF Hilang hingga Pollycarpus Bebas

Kapolri sebelumnya telah menyampaikan instruksi mengungkap dalang pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang baru, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto.

Dalam jajak pendapat yang digelar tempo.co dalam kanal Indikator, sikap Kepolisian dalam menelusuri kasus pembunuhan Munir setelah 14 tahun cukup mendapat perhatian pembaca. Mereka umumnya menganggap Kepolisian tidak akan mampu mengungkap tuntas kasus tersebut.

Pada jajak pendapat yang berlangsung pada 10-17 September 2018, sebanyak 970 pembaca tempo.co ikut memberikan suara mereka terhadap persoalan ini. Sebanyak 178 orang (18,35 persen) menilai Polisi mampu mengungkap kasus pembunuhan Munir. Sementara 736 orang (75,88 persen) menganggap Polisi tidak mampu, sedangkan sisanya sebanyak 56 orang (5,77 persen) menyatakan tidak tahu.

Pada 14 tahun lalu, tepat pada 7 September 2004, aktivis HAM Munir meninggal dalam perjalanan penerbangan ke Belanda karena dibunuh. Dalam tubuhnya, ditemukan racun arsenik.

Advertising
Advertising

Dalam kasus Munir, pengadilan telah menghukum bekas pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto dan Muchdi PR. Pollycarpus telah menjalani hukuman 14 tahun penjara sedangkan Muchdi dilepaskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2008.

Hingga kini kepolisian belum menangkap siapa dalang dari pembunuhan itu. Kepolisian sempat menetapkan Muchdi Pr sebagai tersangka. Muchdi ketika itu berpangkat Mayor Jenderal dan menjabat sebagai Deputi V/Penggalangan dan Propaganda Badan Intelijen Negara (BIN).

Persidangan mengungkap bahwa Pollycarpus dan Muchdi beberapa kali berkomunikasi melalui telepon. Namun, belakangan pengadilan memutuskan Muchdi bebas murni dari semua tuduhan.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan ada satu bukti penting yang belum diungkap ke pengadilan ketika itu, yakni rekaman suara antara Muchdi dan Pollycarpus. Ia mendengar informasi adanya bukti tersebut dari Kabareskrim saat itu, Bambang Hendarso Danuri, dan Direktur Prapenuntutan pada Jampidum Kejaksaan Agung Suroso.

"Fakta-fakta tersebut yang sebetulnya menjadi modalitas untuk menelusuri siapa dalang di balik pembunuhan Munir," kata Anam.

Karena itu, Anam menganggap kepolisian tak akan kesulitan mengungkap dalang pembunuhan Munir. "Tinggal buka brankas, pelajari kembali, kasus ini gerak," ujarnya.

Kepolisian menyatakan hingga saat ini kasus pembunuhan Munir belum ditutup. Menurut Kepala Bareskrim Arief Sulistyanto, Polri sudah melakukan sejumlah langkah signifikan sejak 2004 terkait kasus itu, dengan memproses empat berkas perkara dan empat tersangka, yang sudah menjalani masa hukuman, bahkan selesai.

Arief mengatakan Polri membutuhkan alat bukti baru (novum) untuk menangani kembali kasus Munir. "Bagaimana kelanjutan kasus Munir, kalau polisi punya alat bukti baru, pasti akan melanjutkannya," ujarnya.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

10 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

12 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

13 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya