41 Anggota DPRD Kota Malang Korupsi, Warga Gelar Istighotsah
Reporter
Eko Widianto (Kontributor)
Editor
Rina Widiastuti
Kamis, 6 September 2018 23:59 WIB
TEMPO.CO, Malang - Ratusan warga Kota Malang menggelar istighotsah di halaman gedung DPRD Kota Malang, Kamis malam 6 September 2018. Mereka menggelar acara ini agar Kota Malang bangkit setelah 41 anggota DPRD ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: 41 Anggota DPRD Kota Malang Tersangka Suap, JK: Korupsi Berjamaah
Para lelaki dan perempuan duduk bersimpuh dengan menyalakan lilin. Para lelaki mengenakan peci, perempuan memakai pakaian muslimah. Mereka berdoa bersama.
Menurut Suefendi, koordinator warga, istighotsah ini dilakukan secara spontan. "Kami tergerak untuk mendoakan agar Malang kembali bangkit," katanya, Kamis malam, 6 September 2018.
Ia menuturkan, warga Malang kecewa kepada para anggota DPRD. Mereka dianggap telah menghianati warga yang telah memilihnya karena memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri sendiri. "Anggota Dewan ditahan, rakyat dirugikan," katanya.
Baca: Terbukti Korupsi, Gaji Ketua DPRD Kota Malang Dicabut
Ditahannya para anggota DPRD Kota Malang membuat mekanisme pembangunan menjadi terhambat karena penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2018, serta penyusunan APBD induk 2019 tidak berjalan lancar.
"Tanpa anggaran memadai akan menganggu layanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya," kata Suefendi. Meski begitu, ia mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus ini.
Rois Suriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Cina, Imron Rosyadi Hamid memberikan tausiyah dalam acara ini. Pengasuh Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari ini mengatakan dirinya kaget dengan terjadinya korupsi berjamaah di DPRD Kota Malang.
Baca: KPK Duga 22 Anggota DPRD Kota Malang Terima Gratifikasi Rp 5,8 M
"Semoga ke depan partai politi menjalankan fungsinya dengan baik, ikut mencegah korupsi," ujarnya. Ia juga mengajak warga Malang untuk bersama-sama memerangi korupsi. Istighotsah ditutup dengan doa yang dipimpin Imron Rosyadi Hamid.