Harga Beras Turun, Serap Gabah Pemerintah Berjalan Optimal

Rabu, 5 September 2018 17:28 WIB

Harga Beras Turun, Serap Gabah Pemerintah Berjalan Optimal

INFO NASIONAL - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan harga beras, baik kualitas medium maupun premium, selama Agustus 2018. Tercatat, harga beras medium di tingkat penggilingan mengalami penurunan menjadi Rp 9.172 per kilogram atau 0,28 persen. Harga ini pun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, yakni Rp 9.198 per kilogram.

Data BPS menyebutkan harga beras di tingkat penggilingan turun 0,28 persen. Harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan turun 0,65 persen menjadi Rp 9.458 per kilogram. Begitu pun harga beras kualitas rendah juga turun 0,42 persen menjadi Rp 8.977 per kg.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Andi Akmal Pasluddin, menilai penurunan harga beras ini disebabkan serap gabah yang dilakukan pemerintah berjalan optimal. Akibatnya, stok beras sebagai cadangan beras nasional aman.

“Produksi padi tahun ini diprediksi 45 juta ton beras, sedangkan konsumsi masyarakat mencapai 33 juta ton. Berarti ada surplus atau kelebihan 12 juta ton,” ujar Akmal, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Tercukupinya ketersediaan beras nasional yang disebabkan melimpahnya produksi gabah untuk komoditas beras dari Kementerian Pertanian itu, menuai pujian dari Akmal. Karena itu, untuk menjaga stabilitas harga beras, Akmal meminta agar pemerintah terus meningkatkan distribusi beras ke pasar. Begitu pula penyerapan produksi gabah dari petani. “Kalau distribusi beras ke pasar lancar, tidak akan ada gejolak harga. Petani dan konsumen sama-sama untung,” katanya.

Advertising
Advertising

Di tempat terpisah, Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menegaskan stok beras di gudang Bulog saat ini penuh. Stok sebagai cadangan beras saat ini mencapai 2,7 juta ton.

“Gudang kita penuh. Ya, sekarang sudah dikirim ke daerah semua. Semua beras sudah dipindah ke seluruh gudang di Indonesia,” tuturnya dalam acara Tanam Perdana Jagung Serentak Seluruh Indonesia bersama Menteri Pertanian dan PBNU, Lampung, Selasa, 4 September 2018. “Serapan bervariasi, 5.000 ton, pernah 10 ribu ton, dan pernah juga 12 ribu ton. Kita serap dari dalam negeri. Yang jelas beras kita banyak,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan dampak kemarau 2018 tidak menyebabkan penurunan produksi padi. Pasalnya, Kementerian Pertanian telah mengubah pola tanam. Jika dulu pada Juli-September luas tanam padi hanya 500 hektare di seluruh Indonesia, tahun ini mencapai satu juta hektare.

“Paceklik kita sudah ubah pola tanam. Dulu Juli-September, tanamnya 500 ribu hektare seluruh Indonesia sehingga ada namanya paceklik. Kalau 500 ribu hektare tanam itu, produksi padinya hanya satu juta ton. Sedangkan kita kebutuhannya 2,5 juta ton,” ujarnya.

“Sekarang ini, tanam satu juta hektare, jadi tidak ada paceklik. Kami terima laporan tadi malam, Juli tanamnya satu juta hektare, berarti panennya pada Oktober-November, Agustus panennya Desember, September nanti panennya Januari. Jadi tidak ada paceklik,” kata Amran. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya