Ada Menteri Jadi Timses Jokowi - Ma'ruf, PKS: Biar Rakyat Menilai

Selasa, 21 Agustus 2018 11:42 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (tengah) bergandengan tangan dengan sembilan ketua umum partai pengusung saat mengumumkan cawapresnya untuk pilpres 2019 di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018. Jokowi menyatakan kembali maju sebagai calon presiden periode 2019-2024 dengan didampingi Prof KH Maruf Amin sebagai cawapresnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsyi meminta masyarakat menilai soal keterlibatan anggota kabinet Presiden Joko Widodo dalam tim pemenangan di Pilpres 2019. Sejumlah menteri dan anggota kabinet memang masuk dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca: Keterlibatan Menteri dalam Timses Jokowi Dianggap Tak Pantas

"Nanti rakyat akan menilai mana lebih banyak menggunakan fasilitas negara, mana yang tidak," kata Aboe di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Toh, kata dia, sejak awal rapat-rapat persiapan calon presiden dan calon wakil presiden di pilpres 2019 telah dilakukan di istana. "Jadi kalau ditanya pantas atau tidak wapres hingga menteri masuk timses, ini merupakan pertanyaan mundur. Kalau mau ngecam, ya ngecam dari awal," ujar Aboe Bakar.

Koalisi Jokowi telah mendaftarkan struktur tim kampanye nasional (TKN) ke KPU pada Senin, 20 Agustus 2018. Dalam struktur itu, ada nama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Beberapa menteri Kabinet Kerja juga masuk dalam daftar anggota timses Jokowi - Ma'ruf Amin.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jokowi - Ma'ruf Amin: Politik Identitas VS Isu Ekonomi

Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga ikut. Belakangan Jokowi meminta Sri Mulyani dicoret dari daftar tim pemenangan.

Dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres Suharsofa Monoarfa dan Sidarto Danusubroto, juga masuk. Langkah tersebut dikritik sejumlah pengamat politik karena ditengarai akan menggangu kerja-kerja pemerintah dan menjadi preseden buruk bagi demokrasi.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, kampanye pemilu yang mengikutsertakan presiden, wapres, menteri, dan kepala daerah harus menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan tidak boleh menggunakan fasilitas dalam jabatannya kecuali pengamanan yang sifatnya melekat.

Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2019, masa kampanye calon anggota DPR, DPD dan DPRD dilakukan bersamaan dengan kampanye capres-cawapres; yakni mulai 23 September mendatang hingga 13 April 2019.

Simak: Antisipasi Ditinggal Pemilih, Jokowi - Ma'ruf Lakukan Cara Ini

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjamin keberadaan sejumlah menteri Kabinet Kerja di struktur TKN Jokowi - Ma'ruf Amin tidak akan mengganggu kerja pemerintah. Ia menjelaskan para menteri tidak akan terlibat dalam hal teknis kampanye sehingga bisa tetap fokus pada pekerjaannya.

"Kalau beberapa menteri kan lebih pada (dewan) pengarah. Pengarah itu kan mengarahkan tidak seperti yang di bawahnya ya direktur, tim teknis, dan sebagainya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.

Simak juga: Kata Cak Imin Soal Pentingnya Suara Muhammadiyah untuk Jokowi

Pramono menjelaskan para menteri tidak akan turun ke lapangan untuk berorasi di hadapan masyarakat agar mendukung Jokowi - Ma'ruf. Menurut dia, panggung para menteri adalah di forum-forum debat.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

6 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

19 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

2 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya