Pesawat Jatuh di Papua, 4 dari 8 Jenazah Diserahkan ke Keluarga

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 14 Agustus 2018 15:51 WIB

Puing pesawat milik Dimonim Air jenis phylatus dengan kode penerbangan PK-HVQ yang jatuh di Gunung Menuk, Oksibil, Papua, Ahad, 12 Agustus 2018. Pesawat ini hilang kontak pada Sabtu, 11 Agustus 2018, setelah terbang dari bandara Tanah Merah pukul 13.42 WIT dan dijadwalkan tiba di Oksibil pukul 14.20 WIT. ANTARA/Pendam XVII Cendrawasih

TEMPO.CO, Jakarta - Empat dari delapan jenazah penumpang kecelakaan pesawat Dimonim Air yang jatuh di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon, Papua, telah dibawa pulang oleh keluarga masing-masing.

"Dari delapan jenazah, baru empat yang kami serahkan. Kami masih tunggu keluarga korban dari empat lainnya untuk diambil data primer," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal melalui pesan singkat, Selasa, 14 Agustus 2018.

Baca: Tim SAR Evakuasi Pesawat Jatuh di Pegunungan Bintang

Data primer yang dimaksud adalah sidik jari, gigi, dan DNA jenazah. Jika ketiga data utama itu tidak terdeteksi, maka tim forensik akan menggunakan properti, fotografi, dan medical record untuk mengidentifikasi jenazah.

Kecelakaan pesawat Dimonim Air di Pegunungan Bintang, Papua, menewaskan delapan orang penumpang. Satu penumpang berusia 12 tahun bernama Jumaidi kini masih dalam perawatan tim medis. Ia mengalami patah tangan di sebelah kanan.

Delapan korban tewas itu adalah pilot Lessie dan kopilot Wayan Sugiarta, Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Jamaludin, dan Naimus.

Baca: Pesawat Hilang Kontak di Pegunungan Bintang, Papua

Advertising
Advertising

Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada 11 Agustus 2018 ditemukan hancur di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon pada Minggu pagi, 12 Agustus 2018.

Kamal menuturkan, peristiwa itu bermula ketika pesawat Dimonim Air PK-HVQ, tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi yang membawa tujuh penumpang terbang dari Bandar Udara Tanah Merah di Kabupaten Boven Digoel ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 11 Agustus 2018 sekitar pukul 13.00 WIT.

Pesawat itu menempuh perjalanan selama 40 menit menuju tujuan. Akan tetapi, pada menit ke-30, pesawat tersebut hilang kontak. "Pada saat itulah kita kehilangan kontrak," kata dia. Pesawat itu terakhir melaporkan berada di posisi ketinggian 7.000 kaki.

Baca: Korban Selamat Pesawat Jatuh Dievakuasi ke Jayapura

Kemudian, masyarakat setempat menemukan adanya pesawat yang terbang rendah di wilayah Gunung Menuk, Distrik Aerambakon.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

6 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

8 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

9 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya