Bupati Lombok Utara Janji Perjuangkan Zohri Jadi Pegawai Negeri
Reporter
Antara
Editor
Elik Susanto
Kamis, 12 Juli 2018 18:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Lombok Utara, H Najmul Ahyar, berjanji membantu memperbaiki rumah Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter U-20. Alasannya, Zohri dianggap telah mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga atletik tingkat dunia di Finlandia.
"Sebagai bentuk apresiasi, Insya Allah akan kami wujudkan dalam bentuk kebijakan. Saya akan bicara dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) terkait dengan rumahnya," kata Najmul di Tanjung, Lombok Utara, Kamis, 12 Juli 2018.
Baca: Kisah Lalu Muhammad Zohri Jadi Atlet Lari U-20
Selain membantu memperbaiki rumah, Najmul juga berkeinginan merekrut Lalu Muhammad Zohri sebagai calon pegawai negeri sipil. Namun, menurut Najmul, rencana ini masih terkendala pada aturan yang belum memberikan ruang sebagai bentuk kompensasi bagi atlet yang meraih prestasi tingkat dunia.
Najmul mendorong pemerintah pusat untuk memikirkan masa depan atlet-atlet berprestasi. Masalah kejelasan masa depan menjadi keluhan para atlet yang fokus meniti karir di bidang olahraga, sehingga sekolahnya tidak terurus.
"Seandainya pemerintah daerah berhak mengangkat menjadi CPNS, saya bisa pastikan merekrut Lalu Muhammad Zohri. Tetapi bukan daerah yang punya wewenang," ujar Najmul.
Baca: Muhammad Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Pelatihnya Tak Menyangka
Masih menurut Najmul, pemerintahannya mempertimbangkan membangun lintasan atletik di lapangan Gondang sebagai pusat latihan cabang olahraga lari. Sarana ini diharapkan memberi motivasi anak-anak muda untuk menitu Lalu Muhammad Zohri. "Kami sudah merencanakan program pembangunan lintasan atletik tersebut. Mudahan pada tahun anggaran berikutnya bisa diwujudkan," lanjutnya.
Lalu Muhammad Zohri meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Rabu, 11 Juli 2018. Sejak kecil, Zohri yang kini berumur 18 tahun, tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah renta di Dusun Karang Pangsor, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Kondisi rumahnya sangat memprihatinkan: berdinding kayu dan bambu yang terlihat kusam. Tiang penyangga teras rumah sedikit miring. Atap teras rumah dari bahan asbes juga sudah lusuh.
Kakak kandung Zohri, Fazilah, mengaku pernah mengajukan bantuan perbaikan ke kepala desa, namun sampai sekarang tidak mendapat respon. Kedua orang tua Zohri sudah meninggal, yaitu almarhum Lalu Ahmad Yani dan almarhumah Saeriah. "Jika pulang kampung dia (Lalu Muhammad Zohri) tinggal di rumah itu," kata Fazilah.