Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Kamis, 5 Juli 2018 05:24 WIB

Jokowi. Youtube Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesti Internasional Indonesia meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua, empat tahun lalu. Desakan tersebut pun telah digulirkan melalui petisi online di laman Change.org.

Hingga Rabu, 4 Juli 2018, sedikitnya telah 5 ribu warganet menandatangani petisi tersebut. Petisi tersebut berjudul "Pak Jokowi, bawa keadilan bagi korbanm tuntaskan kasus Paniai."

Salah seorang yang mengkampanyekan petisi ini, Dhenok Pratiwi dalam keterangan tertulisnya, mengatakan dalam petisinya Amnesti Internasional Indinesia menyebut bahwa dalam delapan tahun terakhir ada 68 kasus lain di Papua, belum dituntaskan.

"Telah terjadi pembunuhan di luar hukum terhadap warga sipil yang melibatkan personel keamanan. Kasus-kasus tersebut belum diproses secara hukum," kata Dhenok.

Baca juga: Listrik Papua, Jokowi: Hotel Presiden Saja Byar-Pet 3 Kali

Advertising
Advertising

Dalam petisi tersebut Amnesti Internasional Indonesia mendesak presiden agar segera membentuk tim investigasi yang independen. Sebab, jika kasus ini terungkap maka bakal menjadi harapan baru untuk penyelesaian kasus-kasus lainnya dan menghentikan kasus serupa terjadi kembali.

"Petisi ini ditutup dengan kalimat untuk mimpi anak-anak Papua," ucapnya. Salah satu penandatangan petisi dengan akun Rita Dhoroty berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi. "Anak-anak punya banyak mimpi dan menjadi harapan negara, sementara tentara semestinya mengayomi rakyat bukan melakukan kekerasan.”

Baca juga: Tinjau Pembangunan Bandara, Jokowi Puji Keindahan Nabire

Berikut kutipan dari petisi yang diberi tagar #SaPuMimpi itu :

"Alpius itu murid saya. Kami harap suatu kelak Alpius bisa menjadi tokoh di kampung kami, tetapi malah putus di tengah jalan", begitu cerita Esau Tegege – guru Alpius Youw.

“Pernahkah kamu mendengar kejadian tragis yang menimpa Alpius dan teman-temannya di Paniai, Papua? Alpius Youw (18), Yulianus Yeimo (17), Apinus Gobay (16), Simon Degei (17), tewas ditembak aparat keamanan 8 Desember 2014, di Paniai. Anak-anak muda Papua ini harus pergi, tidak sempat meraih mimpi-mimpi mereka.

Berawal ketika salah seorang remaja mengingatkan seorang tentara untuk menyalakan lampu kendaraan di tengah perayaan natal. Sang tentara tersinggung, lantas bersama rekannya 'menghukum' anak- anak itu bersama rekannya. Yang dipukuli 11 orang, umurnya antara 10 sampai 16 tahun.

Esok harinya, di dekat markas tentara dan polisi, warga melakukan aksi damai, tradisi mereka sebagai bentuk protes & meminta klarifikasi.

Di tengah itu semua, beberapa aparat yang terdiri atas polisi dan tentara mengarahkan pucuk senjata ke demonstran dan mulai menembaki mereka hingga 4 remaja tersebut tewas di tempat. Betul-betul merupakan Natal yang kelam bagi Paniai. “

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 menit lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

2 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

4 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

12 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

13 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

14 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya