TEMPO Interaktif, Jayapura: Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem minta agar polisi menangkap pelaku perang di Timika. Tahun 2006 lalu, saat perang yang sama terjadi di Timika, antara warga yang bertikai telah membuat perjanjian di hadapan pemda provinsi Papua dan pemda kabupaten setempat, untuk tidak lagi melakukan perang antar kampung maupun antar suku. “Perang harus dihentikan. Kita ini sudah hidup di negara modern,” katanya di Jayapura. Menurutnya, orang yang saat ini ikut perang di Timika, adalah orang-orang yang sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian tersebut. Jika mereka terbukti bersalah, polisi harus segera memproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena menghilangkan nyawa orang lain sama dengan melanggar hak asasi manusia. “Polisi dan tentara saja jika menembak orang, semua berteriak bahwa itu pelanggaran HAM. Sekarang apakah baku panah itu tidak sama dengan menembak seseorang? Mencaplok hak hidup orang lain sama dengan melanggar HAM,” jelasnya. Oleh karena itu dirinya minta kepada polisi untuk tidak menunggu perintah dari manapun, jika diketahui orang yang melakukan peperangan itu berrsalah, maka harus segera ditindak. “Kita ini manusia beradab, bukan biadab. Tangkap siapapun yang dianggap bersalah dalam masalah ini. Tidak ada seseorang yang kebal hukum. Jika pemda provinsi dan jajarannya harus turun, kami akan turun. Tapi untuk apa jika perang akan timbul lagi dikemudian hari. Sebab, perjanjian itu sudah sah,” ungkapnya. Dirinya juga meminta kepada masayarakat lainnya di Papua untuk bersikap tenang. Sebab, perang hanya menghambat pembangunan dan merugikan hak hidup orang banyak dari berbagai aspek. “Jangan terprovokasi dengan pihak lain, bahkan yang sedang berperang sekalipun,” ujarnya. Perang di Timika saat ini mulai mereda. Antara Suku Damal dan Suku Amungme yang bertikai, sejak kamis kemarin sudah tidak baku panah kembali. Para negosiator yang terdiri dari tokoh agama, masyarakat dan adat mulai mendekati kedua kelompok untuk saling menghentikan perang. Perang di Timika yang dipicu oleh persoalan orang mabuk ini terjadi sejak sepuluh hari yang lalu. Akibat perang ini, nyawa belasan orang hilang dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.Cunding Levi