TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno berharap agar masalah operasi militer dalam proses penyelesaian di Aceh tidak terlalu ditonjolkan. Menurut dia, tentara di negara manapun akan sama. Di saat menghadapi pihak-pihak yang dianggap musuh negara, mereka akan mengambil sikap tegas, kata Try kepada wartawan usai mengikuti upacara pemakaman Jenderal (Purn.) Yoga Sugama di Taman Makam Pahlaman Kalibata, Jakarta, Rabu (23/4) siang. Try sendiri mengaku optimis suasana damai akan tercipta di Aceh. Syaratnya, kata dia, semua pihak bisa sama-sama mematuhi perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Damai itu baik. Siapa yang tidak mau damai. Saya selalu mendoakan, ujarnya. Menurut mantan Panglima ABRI itu, proses menciptakan perdamaian masih berjalan. Masing-masing pihak, baik pemerintah maupun GAM, sebelunya telah memulai melakukan perundingan. Sayangnya dalam proses perdamaian itu ada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Try berharap pelanggaran-pelanggaran ini tetap bisa diselesaikan di meja perundingan. Nah sekarang kan ada ajakan berunding, kita lihat (bulan) Juli nanti, kata dia. Try menambahkan, jika setelah perundingan tidak membuahkan hasil yang lebih baik, dia yakin pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah yang harus diambil. Saya kira pemerintah tahu jawabannya, kata dia tanpa menjelaskan lebih lanjut. Secara terpisah, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono mengatakan, tidak segera terciptanya perdamaian di Aceh disebabkan karena tidak adanya kesamaan antara pembicaraan di meja perundingan dan di lapangan. Kesepakatan di meja perundingan seringkali tidak dipatuhi oleh orang-orang yang ada di lapangan. Sekarang kita coba lagi (untuk menyelesaikan) di meja perundingan, kata dia. Disinggung mengenai persenjataan yang diperoleh GAM, Hendro mengatakan bahwa persenjataan dari pasar gelap bukan hanya diperoleh dari Jakarta. Dia menduga, senjata-senjata itu bekas digunakan pada perang teluk yang pertama. Dia membantah kalau senjata-senajata itu diperoleh dari orang dalam yang ada di Jakarta. Nggak betul itu, tegas dia. (Suseno Tempo News Room)
Berita terkait
ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir
2 menit lalu
ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir
Pada 2023. ICW mencatat ada 791 kasus korupsi, 1.695 tersangka dan kerugian negara Rp 28,4 triliun.
Gibran Hadiri Seremoni Penutupan HUT Dewan Kerajinan Nasional: UMKM Dilibatkan, Ada Ojol sampai Perias
9 menit lalu
Gibran Hadiri Seremoni Penutupan HUT Dewan Kerajinan Nasional: UMKM Dilibatkan, Ada Ojol sampai Perias
Wali Kota Solo sekaligus Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara penutupan rangkaian puncak HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam