Vonis Mati Aman Abdurrahman, Ini Kata Mantan Muridnya

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 22 Juni 2018 15:10 WIB

Terdakwa Aman Abdurrahman saat mengikuti sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 22 Juni 2018. Selain terlibat dalam bom Sarinah, Aman didakwa berada di balik serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur; bom di gereja di Samarinda, Kalimantan Timur; penyerangan kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara; serta penyerangan terhadap polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan narapidana terorisme Yudi Zulfahri mengatakan hukuman mati terhadap pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman tak akan menyelesaikan masalah radikalisme di Indonesia.

"Kalau vonis hakim itu kan sesuai fakta persidangan, urusan pengadilan. Tapi kalau saya melihat dari pertimbangan strategi, ini tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab Pak Aman ini ideolog utama," kata Yudi saat dihubungi Tempo pada Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Vonis Hukuman Mati, Aman Abdurrahman: Alhamdulillah

Menurut Yudi, jika Aman sebagai ideolog utama dihukum mati, maka dia akan semakin mempatenkan ideologinya. "Kalau dia tidak dihukum mati, malah harusnya bisa didekati. Kalau dia berubah, ideologi-nya juga bisa berubah," ujarnya.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman dengan hukuman mati pada Jumat pagi. Aman Abdurrahman dipidana karena berperan sentral dalam serangan terorisme sepanjang 2016-2017 di tanah air. Dalam sidang, pendiri kelompok JAD yang berbaiat ke kelompok teroris ISIS itu didakwa menjadi dalang dari lima kasus terorisme.

Advertising
Advertising

Baca: Divonis dengan Hukuman Mati, Aman Abdurrahman Sujud Syukur

Selain bom Sarinah di Jalan Thamrin pada 2016, Aman didakwa berada di balik serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur; bom di gereja di Samarinda, Kalimantan Timur; penyerangan kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara; serta penyerangan terhadap polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Adapun Yudi Zulfahri merupakan lulusan STPDN tahun 2005 yang ditangkap di Banda Aceh pada 17 Maret 2010. Yudi pernah didakwa terlibat dalam pelatihan militer di Gunung Bun, Jalin Jantho, Aceh Besar. Dalam kasus ini, Aman juga sempat divonis 9 tahun penjara terkait kasus pelatihan militer di perbukitan Jalin Jantho, Aceh pada 2010. Aman didakwa memberikan sebuah dana untuk pelatihan ini.

Baca: Pengacara: Aman Abdurrahman Sudah Berencana Sujud Syukur

Sejumlah pengamat terorisme sepakat dengan Yudi, Aman dinilai lebih baik dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ketimbang dihukum mati. Sebab, JAD dinilai akan tetap eksis meskipun hakim nantinya memvonis mati Aman Abdurrahman.

Menurut Pengamat terorisme dari Certified Counter Terrorism Practitioner Board, Rakyan Adibrata, apabila hakim memvonis Aman Abdurrahman hukuman mati, maka kelompok JAD akan merasa terzalimi. Hukuman mati malah akan memperkuat pandangan pengikut JAD bahwa pemerintah thagut dan bertentangan dengan ajaran mereka.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

9 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

15 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

15 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

18 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

39 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

40 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya