Tanggul Lapindo Jebol, Jalur Alternatif Tertutup Lumpur
Reporter
Editor
Kamis, 18 Oktober 2007 14:26 WIB
TEMPO Interaktif, Sidoarjo: Tanggul lumpur Lapindo yang berada di Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, tepatnya titik 42 kembali jebol di dua sisi sekaligus, Kamis (18/10). Sisi pertama yang jebol terjadi sekitar pukul 07.30 pada tanggul sekunder (counter wide) atau tepatnya persis disebelah barat jalan tol lama. Kejadian ini kemudian disusul dengan jebolnya sisi tanggul bagian atas tepat pukul 12.00. Jebolnya tanggul sendiri membuat satu-satunya jalur lalu lintas alternatif melalui Desa Renokenongo terputus. Jalur alternatif untuk mudik yang belum genap dua pekan diperbaiki dengan kondisi aspal yang masih mulus ini pun akhirnya harus tenggelam lumpur untuk selamanya. Dari pantauan Tempo, akibat terputusnya jalur alternatif ini, kemacetan di jalan raya Porong semakin panjang. Jalur alternatif-pun terpaksa dialihkan memutar untuk menghindari Desa Renokenongo atau harus mengitari Desa Gempolsari dan Glagah Arum. Jebolnya tanggul di titik 42 ini bukanlah kali pertama. “Sejak Senin lalu, sudah empat kali ini jebol tiap usai diperbaiki,” ujar Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnain. Tidak hanya jalur alternatif yang kini terkena lumpur, sebagian rumah di perkampungan kawasan Desa Renokenongo saat ini juga terkena luberan lumpur. Wargapun terpaksa harus mengevakuasi barang-barang mereka ke lokasi pengungsian di Pasar Baru Porong. Zulkarnain menambahkan, sering jebolnya tanggul di titik 42 disebabkan amblesan tanah atau subsidence yang diakibatkan adanya sesar normal atau sesar turun dalam tanah di kawasan tersebut. Kejadian serupa juga sering terjadi di tanggul titik 25 atau Desa Jatirejo. “Antara titik 42 dan 25 merupakan garis lurus adanya sesar normal, jadi tanah tiba-tiba bergerak turun yang membuat semua yang diatasnya juga akan ikut ambles,” tambahnya. BPLS sendiri saat ini terus melakukan perbaikan tanggul dengan memasang karung pasir (sand back) di titik yang jebol. Hingga siang ini, sisi tanggul atas setidaknya sudah selesai ditambal. Hanya saja, untuk titik yang bawah atau tanggul sekunder (counter wide), BPLS kesulitan untuk menambal, lantaran besarnya jebolan tanggul yang mencapai 10 meter. Rohman Taufiq