Warga Diminta Waspadai Penggelontoran Limbah

Reporter

Editor

Senin, 8 Oktober 2007 15:28 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) memperingatkan warga di sepanjang bantaran Kali Surabaya agar mewaspadai penggelontoran limbah yang dilakukan oleh industri-industri besar pada libur panjang Idul Fitri tahun ini."Setiap tahun industri-industri tersebut membuang limbah secara besar-besaran menjelang libur panjang Lebaran," kata Direktur Ecoton, Prigi Arisandi, Senin (8/10).Menurut Prigi, menjelang Lebaran tahun lalu ribuan kubik polutan yang dibuang ke Kali Surabaya telah menyebabkan matinya biota sungai termasuk ikan. Untuk mengantisipasi penggelontoran limbah tersebut Ecoton mendesak Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Jawa Timur segera mengambil langkah preventif dengan melakukan koordinasi dengan instasi pengolahan lingkungan hidup di Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo dan Gresik. "Upaya koordinasi antarinstansi terkait sangat penting demi menjaga mutu air Kali Surabaya," ujarnya.Dari penelitian yang pernah dilakukan Ecoton diketahui bahwa banyak industri di sepanjang Kali Surabaya dan Kali Tengah yang melanggar lingkungan. Umumnya industri-industri itu tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah dan tidak memiliki izin pembuangan limbah cair.Pada tanggal 3 September-6 Oktober 2007 lalu Ecoton telah melakukan investigasi terhadap pabrik-pabrik yang selama ini sering mencemari lingkungan. Investigasi dilakukan oleh para pelajar bentukan Ecoton yang tergabung dalam Tim Detektif Kali Surabaya. Mereka menyusuri sungai mulai dari kawasan Mojokerto, Gresik hingga Surabaya.Hasilnya ditemukan dua perusahaan kertas yang memiliki saluran pembuangan lebih dari satu buah. Padahal dalam aturan disebutkan bahwa sebuah perusahaan harus memiliki satu saluran pembuangan limbah agar mempermudah penyidik atau penjabat pengawas lingkungan memonitor kualitas air sungai. Temuan lain yakni ada dua industri sepeda dan kayu lapis yang tidak membuang limbah cairnya melalui saluran pembuangan. Selain itu ditemukan tujuh industri yang membuang limbah cair melebihi baku mutu.Ecoton mendesak bupati atau wali kota yang wilayahnya dilewati aliran Kali Surabaya untuk proaktif mengantisipasi dampak pencemaran. Sebagai koordinator pengelolaan kualitas air Kali Surabaya, para kepala daerah diminta bertindak tegas terhadap perusahaan pelanggar hukum lingkungan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. "Kepala daerah punya kewenangan memperkarakan industri yang mencemari sungai," kata Prigi.Kukuh S Wibowo

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

45 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya