Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sesi wawancara mingguan dengan awak media di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, 24 April 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK prihatin dilibatkannya anak-anak dalam aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. “Bagaimana hebatnya cuci otak ini yang merusak seluruh bangsa. Kita berduka untuk korban,” kata JK di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Mei 2018.
Ledakan bom terjadi pada Ahad 13 Mei 2018 dan Senin 14 Mei 2018 di dua kota di Jawa Timur yaitu Surabaya dan Sidoarjo. Ledakan bom pertama terjadi pada Ahad pagi di Surabaya, yaitu di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta. Bom tersebut dilakukan oleh satu keluarga yang terdiri suami, istri dan empat orang anak berusia 9 hingga 12 tahun.
Keesokan harinya pada Senin pagi, bom bunuh diri dengan mengendarai sepeda motor terjadi di gerbang Mapolrestabes Surabaya. Pelaku bom tersebut terdiri dari lima orang, salah satunya anak perempuan berusia 8 tahun. Untungnya anak perempuan tersebut selamat meskipun sempat terpental ketika bom meledak.
JK mengatakan tidak ada ganjaran surga bagi mereka yang melakukan aksi bom bunuh diri. Surga, kata JK, tidak mungkin didapat dengan membunuh orang-orang tidak bersalah. “Balasannya pasti setimpal. Pasti ujung-ujungnya mereka masuk neraka,” kata dia.
JK mengajak masyarakat mendoakan para korban yang meninggal dan luka dalam kejadian bom kemarin. Menurut JK kejadian bom di Surabaya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan aparat untuk lebih baik lagi dalam mencegah terorisme di Indonesia.
Ia mengajak masyarakat ikut mengawasi lingkungan sekitar apabila ada indikasi yang mengarah kepada tindakan terorisme. “Ini menjadi mata dan telinga bagi pemerintah agar tidak terjadi hal-hal seperti itu,” tutur JK .
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
24 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
56 hari lalu
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.