Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Konferensi Hutan Hujan Asia Pasifik

Senin, 23 April 2018 08:49 WIB

Hutan hujan tropis. Dok Tempo

TEMPO.CO, YOGYAKARTA- Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Hujan Asia Pasifik, 23-25 April 2018.

Pertemuan itu melibatkan peneliti-peneliti hutan, lahan gambut, mangrove dan karbon biru, kehutanan masyarakat, ekowisata dan konservasi keanekaragaman hayati, hutan produksi, investasi, dan perdagangan. Beberapa peneliti yang menjadi pembicara bergiat di Center for International Forestry Research (CIFOR).

Lembaga nirlaba ini melakukan serangkaian penelitian mengenai pengelolaan hutan dan bentang alam di seluruh dunia. KTT kali ini bertema Melindungi Hutan dan Masyarakat, Mendukung Pertumbukan Ekonomi. Tujuannya meningkatkan usaha negara-negara di kawasan mencapai komitmen di bawah Perjanjian Perubahan Iklim Paris,” kata Direktur Jenderal, CIFOR, Robert Nasi melalui siaran tertulis, Senin, 24 April 2018.

BACA: Keaslian Hutan Hujan Tropis Indonesia Terancam

Konferensi ini mendukung Perjanjian Perubahan Iklim Paris dan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan di kawasan Asia Pasifik. KTT sebelumnya berlangsung di Brunei Darussalam (2016) dan di Sydney, Australia (2014).

Advertising
Advertising

Asia-Pasifik penya banyak tantangan mengahadapi perubahan iklim global dan pertumbuhan populasi. Ekspansi pertanian untuk mencapai ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi dapat mengancam keberlanjutan dan keanekaragaman hayati hutan tropis.

Pembicara dan peserta membahas bagaimana memulihkan bentang alam yang terdegradasi dan melindungi hutan bernilai konservasi tinggi. Juga merumuskan kebijakan nasional untuk mengurangi kehilangan hutan hujan, mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan konservasi keanekaragaman hayati, spesies yang terancam punah, dan daerah aliran sungai. Tidak kalah pentingnya adalah membahas Reducing Emissions from Deforestation and Foresr Degradation atau pengurangan emisidari deforestasi dan degradasi hutan.

Menteri Lingkungan dan Energi Australia Josh Frydenberg dijadwalkan datang berbicara di konferensi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Josh Frydenberg akan bicara bagaimana Australia mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 hingga 28 persen dibawah level 2005 pada tahun 2030.

Selain soal hutan hujan, ia juga akan membahas dan memajukan aksi tata kelola hutan lestari. Sekitar satu milyar ton gas karbondioksida atau CO2 dilepaskan setiap tahun sebagai hasil deforestasi dan degradasi tanah. Itu artinya menyumbangkan sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca. “Ini hampir dua kali lipat jumlah emisi yang dihasilkan Australia setiap tahunnya dari keseluruhan sektor ekonomi,” kata Frydenberg.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

21 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya