Cemasnya Kapolri Tito Soal Menguatnya Primordialisme Agama

Minggu, 1 April 2018 06:06 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menerima Penganugerahan Bintang Kartika Eka Paksi Utama dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, 14 Maret 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memetakan sejumlah potensi konflik horizontal yang belakangan makin marak di era perkembangan demokrasi Indonesia. Ia mengaku mencemaskan soal perkembangan demokrasi dan mengentalnya sikap primordialisme agama.

“Yang dikhawatirkan soal perkembangan demokrasi sekarang pertama makin mengentalnya sikap primordialisme,” kata Tito di sela menghadiri peluncuran buku karya mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki, di kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Sabtu 31 Maret 2018.

Menurut Tito, primordialisme kembali muncul dengan berbagai tanda. Misalnya persoalan kesukuan mengental lagi, latar belakang keturunan atau ras juga dipersoalkan lagi. “Dan yang paling sensitive isu primordialisme keagaaman,” ujarnya.

BACA: Kapolri Tito: Pengamanan Perbatasan Tak Bisa Hanya Satu Instansi

Namun, kata Tito, munculnya kembali isu primordialisme di era reformasi ini perlu dilihat sebagai dampak tak terpisahkan dari perkembangan demokrasi di Indonesia. Ketika sebagian rakyat pasca orde baru bebas menyuarakan pendapatnya dan adanya kebebasan berserikat dan berkumpul.

Advertising
Advertising

“Dari sudut pandang keamanan nasional, munculnya primordialisme ini dilihat sebagai potensi konflik,” ujarnya. Sebab, penyatuan keberagaman Indonesia bisa mencair kembali.

Sedangkan potensi konflik kedua dalam perkembangan demokrasi ini yang dipetakan pihaknya tak lain konflik kelompok masyarakat low class atau warga menengah bawah dengan masyarakat high class atau kelas atas.

“Konflik low class dan high class ini sudah mulai juga,” ujarnya.

Baca: Cerita Kapolri Tito Karnavian Tangani Pilkada Papua

Tito mencontohkan bagaimana orang kini mempermasalahkan konglomerasi, latar belakang konglomerasi, dan orang mempersoalkan dominasi bidang bisnis misalnya aset tanah yang dinilai dikuasai sekelompok orang.

Ketiga, Tito melihat potensi konflik yang tercipta akibat manipulasi demokrasi. Yang digawangi pemilik modal, kuasa, dan media.

Tito pun menuturkan, repotnya ketika ada potensi konflik di era demokrasi ini, masih lebih banyak masyarakat kurang terdidik dan sejahtera, sehingga gampang dipolitisiasi, diprovokasi untuk mengungkap ketidakpuasanya dalam berbagai bentuk yang kontra produktif.

“Ada beberapa kawan mengatakan (masyarakat yang mudah diprovokasi) ini bukan sumbu pendek lagi, tapi sudah tanpa sumbu, terima suatu informasi lalu langsung marah meledak-ledak,.” ujarnya.

Dalam kondisi demikian, ujar Kapolri Tito, pihaknya mendorong jajarannya mengantisipasi dan mengurangi resiko dampak negatif dari perkembangan demokrasi itu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

1 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

1 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

1 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya