Ahmad Heryawan Dinilai Cocok Dampingi Prabowo di Pilpres 2019

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 22 Maret 2018 08:10 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi salah satu objek wisata populer Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Selasa, 13 Februari 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan disebut paling cocok mendampingi Prabowo Subianto jika maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

"Kalau menurut saya pribadi, ya Aher (Ahmad Heryawan) untuk mendampingi Prabowo," kata Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade ketika diminta tanggapannya soal sembilan nama yang diajukan PKS sebagai cawapres, di Jakarta, Rabu, 22 Maret 2018.

Sembilan nama dari internal PKS yang diajukan sebagai cawapres, antara lain, Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Sohibul Iman, Tifatul Sembiring, Salim Assegaf, Muzammil Yusuf dan lainnya.

Baca juga: Jika Prabowo Subianto Capres 2019, PKS Cawapres, Kata Hidayat...

Ia berpendapat Ahmad Heryawan telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dan rekam jejak yang baik sebagai pejabat di Jawa Barat "Aher bisa mewakili Jabar, yang merupakan 17,5 persen pemilih di Indonesia," kata Andre seraya menyebutkan elektabilitas Aher lebih tinggi ketimbang delapan nama yang lain.

Advertising
Advertising

Namun demikian, kata dia, belum ada keputusan bersama dengan mitra koalisi terkait pendamping Prabowo Subianto "Tentunya nanti ya, setelah deklarasi Pak Prabowo sebagai capres pada April 2018," katanya.

Penentuan pendamping Prabowo, kata dia, harus ada kesepakatan bersama dengan mitra koalisi, baik itu koalisi kecil (Gerindra dan PKS) maupun koalisi besar dengan menambah partai lain.

"Hingg saat ini kita intens menjalin komunikasi dengan PKS. Termasuk PAN, PKB dan Demokrat," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya akan berembuk dengan mitra koalisi terkait sembilan calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan dari internal partai pimpinan Sohibul Iman tersebut.

"Sebelum memutuskan, kami akan berembuk terlebih dahulu dengan mitra koalisi dengan Partai Gerindra. Mudah-mudahan PAN juga bisa ikut terlibat dan partai lainnya," kata Hidayat Nur Wahid usai melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI di Gedung Graha Bhumi Phala Setda Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca juga: 9 Nama Ini Masuk Bursa Cawapres Majelis Syuro PKS

Menurut dia, dengan syarat minimal 20 persen ambang batas mengajukan capres, mengharuskan PKS untuk berkoalisi dengan partai lain.

"Mitra koalisi kita tentu terbatas karena lima parpol sudah mendukung Pak Jokowi. Perbedaan pilihan ini jangan disalahartikan bahwa kita bermusuhan. Namun ini merupakan pilihan demokratis," katanya.

Ia mengatakan, pengajuan sembilan cawapres dari internal PKS itu merupakan bagian untuk memberikan alternatif kepada masyarakat tentang calon yang baru.

"Kita akan rembukan bersama-bersama, siapa yang akan disepakati sebagai capres dan cawapres. Yang penting PKS sudah menyiapkan," kata Hidayat.

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

12 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

15 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 hari lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

1 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

1 hari lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

3 hari lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

4 hari lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya