Milad Tempo ke-47, Begini Curhat Salah Satu Pendirinya

Rabu, 7 Maret 2018 00:01 WIB

Toriq Hadad (kiri), Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk, memberi sambutan didampingi salah satu Pendiri Majalah Tempo, Harjoko Trisnadi saat memperkenalkan buku "Saya Aljufri Bukan Alcapone di acara Ulang Tahun Tempo ke-47 di Jakarta, 6 Maret 2018. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang pendiri Tempo, Harjoko Trisnadi, 87 tahun, merasa bangga melihat kondisi media yang didirikannya kini berusia 47 tahun. Ia tidak menyangka saat ini PT Tempo Inti Media Tbk bisa memiliki gedung sendiri di kawasan Palmerah Nomor 8, Jakarta Barat.

“Tempo pernah punya (gedung) waktu itu di Kuningan, Jakarta Selatan, tapi itu 50:50 sama pemilik gedung. Baru dipakai delapan tahun dibredel. Di Proklamasi juga milik sendiri, tapi itu ruko,” ujar Harjoko saat ditemui di perayaan milad Tempo ke-47 di Gedung Tempo, Jakarta Barat, Selasa, 6 Maret 2018.

Baca: Milad Tempo Ke-47, Ini Cerita Ahmad Fuadi

Ia menjelaskan, hingga saat ini Tempo masih bertahan di masyarakat karena mampu memberikan bacaan yang objektif dan hasil investigasi yang menjadi kekuatan utama Tempo. Selain itu, ia menuturkan, sejak awal didirikan, selalu merasa bangga dengan wartawan Tempo karena menulis berita yang jujur, sesuai fakta, dan tidak menerima amplop (sogokan).

Tempo merayakan ulang tahun ke-47 hari ini, 6 Maret 2017. Dalam perayaan itu, sejumlah tokoh hadir untuk ikut merayakan ulang tahun. Mereka di antaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, penyidik senior KPK Novel Baswedan, mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, CEO Kibar Yansen kamto, mantan Dirut Tempo Bambang Hari Murti, dan mantan wartawan senior Tempo Bambang Halilintar.

Harjoko mengaku pernah mendapatkan cerita dari beberapa orang tentang sifat wartawan Tempo yang anti terhadap sogokan. Dulu, saat ia masih menjabat Dewan Direksi Tempo, Harjoko mendapatkan laporan dari Direktur Utama Bank Danamon tentang wartawan Tempo yang menolak amplop usai wawancara.

Baca: Gubernur Anies Baswedan Mengapresiasi Tempo: Thinking Journalist

Advertising
Advertising

“Dirut itu takut diberitakan yang jelek karena amplopnya ditolak, saya jelaskan alasan penolakan itu ke dia,” ujar dia.

Ia bahkan pernah mendapat cerita dari rekan sejawatnya mengenai sikap wartawan Tempo yang menolak amplop dalam kurs dolar, yang jika dihitung jumlahnya sampai berkali-kali gaji. “Wartawan Tempo hebat, tidak doyan duit,” ujar Harjoko menirukan perkataan temannya.

Di tengah-tengah obrolan, Harjoko lalu menunjukan sebuah pesan dari Gunawan Moehamad yang tidak bisa hadir karena sedang berada di luar negeri. Pesan itu berbunyi ‘Pemisahan isi dan iklan dibatasi dengan tembok api. Wartawan Tempo tidak boleh menerima apa pun dari sumber berita yang mengikatnya. Setiap berita diperiksa dua lapis.’

Ia menjelaskan, sampai saat ini masih sering membaca majalah dan Koran Tempo. Jika ada hal yang dirasa kurang tepat dan menyimpang dari nilai Tempo, Harjoko tidak segan untuk menghubungi Direktur Utama Tempo saat ini, Toriq Hadad.

Berita terkait

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

7 menit lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

14 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

5 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

29 hari lalu

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

Tempo menilai respons Bahlil tak mencerminkan itikad baik narasumber berita dan pejabat publik atas penyelesaian sengketa pers.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

30 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

31 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

32 hari lalu

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

PT Temprint mencabut laporan terkait dugaan penggelapan karena PT Gratina telah melunasi kewajiban.

Baca Selengkapnya

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

43 hari lalu

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

KKJ mengatakan pelaporan itu menunjukkan Menteri Bahlil sebagai pejabat publik yang antikritik.

Baca Selengkapnya

UU Pers Jamin Kerahasiaan Narasumber, Apa Maksud Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi?

44 hari lalu

UU Pers Jamin Kerahasiaan Narasumber, Apa Maksud Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi?

UU Pers memberikan pers kekuatan untuk menolak mengungkapkan identitas narasumber yang tidak ingin diungkapkan, jika diminta oleh pihak tertentu.

Baca Selengkapnya

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

44 hari lalu

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

Langkah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan narasumber Tempo dinilai bisa menjadi preseden yang tidak baik untuk pers di Indonesia.

Baca Selengkapnya