Bambang Soesatyo Heran Pertemuan Jokowi-PSI Dipersoalkan

Senin, 5 Maret 2018 22:25 WIB

Bambang Soesatyo mengatakan kegemarannya mengoleksi mobil mewah dilakukan sejak menjadi wartawan. Saat ia menjadi wartawan pada 1985, ia sudah mulai membeli Volvo sebagai mobil pertamanya. dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo heran dengan adanya pihak yang mempersoalkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pimpinan Partai Solidaritas Indonesia di Istana Negara, pada Kamis, 1 Maret 2018. Bambang berpendapat pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah partai politik adalah hal biasa.

"Memang masalahnya di mana?" kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 5 Maret 2018, saat ditanya soal polemik pertemuan PSI dan Presiden Jokowi tersebut. Ia pun tak mempersoalkan jika pertemuan tersebut membahas pemilihan presiden 2019.

Baca juga: PSI Jumpa Jokowi, Menteri Luhut: Siapa Saja Boleh Jumpa Presiden

Menurut Bambang, yang juga politikus Partai Golkar ini, Presiden pun kerap menerima sejumlah pimpinan partai politik di Istana Negara, Jakarta. "Istana telah menerima PDIP, Golkar, dan Gerindra. Kalau terima PSI jadi masalah? Memang di Istana kalau mengundang yang lain tidak ngomongin politik?" kata Bambang.

Sebelumnya, Advokat Cinta Tanah Air melaporkan pertemuan Presiden dengan pimpinan PSI ke Ombudsman dengan tudingan pelanggaran administrasi, Senin siang ini. Mereka mempermasalahkan pertemuan antara keduanya yang membahas pemenangan Joko Widodo dalam pilpres 2019 di Istana Negara.

Simak: Jejak Soeharto dan Orde Baru di Partai-Partai Peserta Pemilu 2019

Pelaporan ini merespons kedatangan Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua DPP PSI Tsamara Amany ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo pada Kamis, 1 Maret. Grace mengatakan pertemuan itu membicarakan strategi pemenangan Pemilihan Umum 2019 bersama dengan Jokowi.

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan pertemuan tersebut adalah hal biasa. Menurut dia, pertemuan itu silaturahmi setelah PSI dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2019. "Pertemuan itu bukan untuk membuat deklarasi tapi untuk silaturahmi," kata Hendrawan.

Ia juga berpendapat pertemuan Jokowi dengan PSI bisa dijadikan ajang untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap kondisi dan dinamika politik saat ini. "Ini kan PSI, yang isinya anak-anak muda yang semangatnya tinggi," ujar Hendrawan.

Baca: Jokowi Jajal Sirkuit Sentul, Restui Direnovasi untuk MotoGP 2021

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

7 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

11 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

12 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

12 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

15 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

15 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

16 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya