Polisi Kantongi Identitas Bos Pengirim 1,6 Ton Sabu dari Cina

Selasa, 27 Februari 2018 13:24 WIB

Tersangka dan barang bukti sabu dihadirkan dalam rilis pengungkapan kasus jaringan narkotika internasional di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, 20 Februari 2018. Tim gabungan BNN, Bea Cukai, dan TNI AL berhasil mengamankan barang bukti jaringan narkoba internasional berupa sabu seberat 1,037 ton dari kapal MV Sunrise Glory yang berbendera Singapura diperairan Selat Philip, perbatasan Singapura dan Batam. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto mengatakan pihaknya telah mengantongi nama bos besar pengirim 1,6 ton narkotika jenis sabu yang beberapa waktu lalu ditangkap di perairan Karang Helen Mars, Kepulauan Riau.

"Para tersangka ini dikendalikan langsung oleh bosnya di China, berinisial L," ujar Eko saat konferensi pers di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2018.

Baca: Bareskrim Polri: Kami Tak Pernah Katakan Ada 3 Ton Sabu di Batam

Eko mengatakan, informasi terkait identitas bos pengirim narkoba itu didapat dari hasil pemeriksaan para tersangka. Dari keterangan terungkap bahwa L bertugas memberikan koordinat tertentu sebagai acuan kapal pengangkut sabu itu bergerak. Penangkapan pun dilakukan saat kapal sedang berhenti di Selat Phillips untuk menunggu arahan selanjutnya dari bos besar itu.

Untuk menindaklanjuti informasi tersebut, kata Eko, Kepolisian RI telah berkoordinasi dengan polisi narkotika di Cina. Dalam waktu dekat, kedua instansi ini direncanakan berbagi informasi intelejen terkait kasus tersebut.

Advertising
Advertising

"Kami akan melakukan sharing informasi dan intelejen dengan pihak kepolisian narkotika China dalam beberapa hari ke depan," ujar Eko.

Baca: Polisi dan Bea Cukai Periksa Kapal Asing yang Diduga Bawa Narkoba

Tim Satuan Tugas Polri bersama Bea dan Cukai Kementerian Keuangan melakukan penangkapan terhadap kapal ikan asal Taiwan yang berbendera Singapura, MV Lian Yu Yun 61870, pada Selasa, 20 Februari 2018. Kapal tersebut ditangkap di perairan Karang Helen Mars, berdekatan dengan Karang Banteng, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Dari hasil penangkapan, polisi menemukan 1,6 ton sabu, terbagi dalam 81 karung, yang disembunyikan di bagian palka sebelah kiri kapal. Empat orang warga negara asing asal Cina pun turut ditangkap, yaitu Tan Mai, 69 tahun, Tan Yi (33), Tan Hui(43), serta Liu Yin Hua (63).

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

6 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

9 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya