Tangani Gizi Buruk, RSUD Agats Asmat Butuh Dokter Spesialis Anak

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Februari 2018 17:24 WIB

Dokter TNI AL memeriksa kesehatan warga Birak di Rumah Adat Bujang, Kabupaten Asmat, Papua, 23 Januari 2018. Pemerintah telah menangani wabah gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat dengan menurunkan tim kesehatan, bantuan obat-obatan, makanan serta kebutuhan lainnya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Distrik Agats, Asmat, Papua, Riechard Mirino, mengatakan pihaknya saat ini sangat membutuhkan dokter spesialis anak. Sebab, kata dia, mayoritas pasien yang berobat merupakan bayi atau balita yang terkena gizi buruk.

“Dokter spesialis anak ini kami mohon dengan Kementerian Kesehatan karena banyak yang gizi buruk itu bayi dan balita butuh penanganan,” ujarnya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Rabu, 21 Februari 2018.

Selain itu, dia melanjutkan, tingkat kelahiran masyarakat setempat sangat tinggi. Para ibu belum memperhatikan jarak dan batas kelahiran serta gizi yang diberikan bagi sang bayi. Sehingga terkadang bayi dilahirkan dalam keadaan kurang gizi.

Baca juga: Intimidasi terhadap Jurnalis BBC yang Meliput di Papua, Dikecam

Riechard juga mengatakan mayoritas ibu yang sedang mengandung merupakan tulang punggung keluarga. Mereka tetap aktif mencari ikan dan kayu bakar, yang menjadi mata pencaharian utama di Agats.

Advertising
Advertising

“Sehingga kesehatan ibu tidak dijaga dan dia harus melahirkan dengan keadaan kurang gizi,” ucapnya.

Saat ini, RSUD Agats memiliki empat dokter spesialis. Mereka terdiri atas dokter spesialis dasar, penyakit dalam, dan bedah. Riechard menuturkan biasanya pihak rumah sakit menggunakan perahu untuk merujuk pasien di kampung-kampung terpencil ke RSUD Agats.

Fenomena gizi buruk dan campak sempat melanda Kabupaten Asmat pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2018. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun sempat menetapkan fenomena ini sebagai kejadian luar biasa. Sekitar 72 orang anak meninggal akibat gizi buruk dan campak.

Namun pemerintah daerah Asmat mencabut status tersebut sejak 5 Februari 2018 dengan alasan wabah tersebut telah teratasi seusai belasan ribu anak sudah divaksinasi.

Baca juga: Menteri Puan Dukung Rencana Jokowi Ajak Ketua BEM UI ke Asmat

Merespons fenomena tersebut, Tentara Nasional Indonesia bersama instansi pemerintahan terkait mengirim Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di 224 kampung di Asmat. Sekitar 600 orang anak yang terkena campak sudah ditangani. Sedangkan sekitar 17 ribu anak lain telah divaksinasi.

Saat ini, tim Satgaskes gabungan masih beroperasi. Sepanjang tahun ini, mereka akan mengawasi dan memberikan pendampingan pada masyarakat setempat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

34 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

46 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

47 hari lalu

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

48 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

50 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

5 Maret 2024

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya