Fahri Hamzah Nilai Persekongkolan Nazaruddin-KPK Masalah Nasional

Selasa, 20 Februari 2018 05:56 WIB

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah saat berdiskusi dengan media di Media Center DPR, Jumat, 26 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah menuding ada persekongkolan antara tersangka kasus korupsi Hambalang, Muhammad Nazaruddin dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini bahkan menganggap persekongkolan ini telah merusak nama baik dan keamanan bangsa.

"Persekongkolan ini telah menjadi problem keamanan nasional," kata Fahri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 19 Februari 2018. Ia mengajak Komisi Pertahanan dan Komisi Hukum DPR RI melihat persoalan ini sebagai sesuatu yang serius.

Baca: Fahri Hamzah Sebut Nazaruddin dan KPK Bersekongkol

Tudingan Fahri ini adalah respons atas kesaksian Muhammad Nazaruddin yang menyebutkan bahwa Fahri menerima aliran dana korupsi saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPR 2004-2009. Nazaruddin menyampaikan hal itu seusai bersaksi untuk terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 19 Februari 2018.

Namun Nazaruddin tak berterus terang soal kasus yang menyeret Fahri. Ia hanya mengataan berkas barang bukti akan segera diserahkan ke KPK. "Nanti saya serahkan semuanya, di mana saya serahkan uang dan angka berapa dia menerima yang beberapa kali," katanya.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mempersilakan Nazar menyampaikan informasi apa pun yang dimiliki. "Kalau ada bukti pendukung, akan kami terima," ujarnya.

Baca: Nazaruddin Sebut SBY dan Ibas Tak Terlibat Korupsi E-KTP

Advertising
Advertising

Fahri tegas membantah kesaksian Nazar. Selama 14 tahun menjadi anggota dan pimpinan DPR, Ia mengaku tidak pernah memiliki bisnis apa pun. Sebaliknya, Ia menilai kesaksian tersebut hanyalah pengulangan persekongkolan Nazar yang sudah dilakukan hampir 10 tahun terakhir.

Fahri menilai selama ini begitu banyak nama yang dibocorkan Nazar untuk ditindaklanjuti oleh KPK. Tak hanya dirinya, namun juga banyak nama besar yang ikut diseret-seret, seperti mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono serta keluarganya. Menurut Fahri, ribuan nama dibocorkan, hanya untuk dibungkam.

Apa yang disampaikan Nazar, kata Fahri Hamzah, akhirnya telah melahirkan keributan yang merusak iklim pembangunan dan demokrasi Indonesia. Ia sesumbar akan terus memantau persoalan ini. "Saya tak akan berhenti karena kerusakan akibat Nazar telah nyata. Cukuplah !" kata Fahri.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

12 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

15 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

22 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya