Survei Kepuasan Kinerja Jokowi-JK, Gerindra: Apa yang Puas?

Kamis, 15 Februari 2018 16:21 WIB

Presiden Jokowi (kedua kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan), Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kiri) berbicang disela-sela foto bersama dengan penerima Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela di Istana Bogor, 17 Desember 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerindra, Mohammad Nizar Zahro, menilai hasil survei Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) tentang tingkat kepuasan terhadap kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam aspek ekonomi tak sesuai dengan kenyataan.

"Dari sisi ekonomi dan segi pembangunan tidak seperti yang disampaikan pemerintah," kata Nizar di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Dalam survei yang dilakukan ILUNI UI terhadap 502 responden alumni UI, sebanyak 54,6 persen menjawab puas terhadap kebijakan pembangunan infrastruktur di pemerintahan Jokowi-JK. Sedangkan dalam keyakinan responden terhadap pembangunan infrastruktur sampai 2019, sebanyak 50,2 persen responden mengaku setuju dan puas.

Baca: Survei ILUNI UI: 48,8 Persen Tidak Puas Kinerja Jokowi-JK

Nizar menyebutkan, selama 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, dari 255 proyek strategis nasional, baru 20 proyek yang selesai. Selain itu, kata dia, utang luar negeri Indonesia bertambah sekitar Rp 1.600 triliun hanya dalam tiga tahun. "Apa yang puas? Tidak ada kepuasan," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Nizar, kepuasan terhadap kinerja pemerintah sebetulnya bisa terlihat dari tingkat penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara. Ia menyebutkan, selama pemerintahan Jokowi-JK, angka penyerapan APBN tidak pernah sampai 100 persen. Bahkan, kata dia, anggarannya selalu defisit.

Nizar mengatakan, dengan harga bahan bakar minyak yang kini tak disubsidi, mestinya bisa menambah penghasilan, tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan penerimaan negara yang besar. Kenyataannya, kata dia, tak demikian. "Semua menjadi kesulitan, bukan sektor konsumtif tapi sektor kebutuhan pokok. Pangan jadi mahal karena pemerintah tak melindungi sektor pangan," ujarnya.

Baca: Survei CSIS: Kinerja Ekonomi Jokowi-JK Belum Memuaskan, namun...

Presiden Jokowi, kata Nizar, pernah menyampaikan akan memperkuat semua produk lokal. Namun kenyataannya lebih banyak hanya impor. Selain itu, keuntungan dari kenaikan harga BBM untuk infrastruktur tak sesuai kenyataan.

Selain itu, BBM naik sehingga tarif dasar listrik dan kebutuhan pokok ikut naik. "Jadi apa yang disampaikan tak sama dengan nawa cita. Saya mengingatkan kembali pada nawa cita yang disampaikan Presiden Jokowi dan Pak Jusuf Kalla," ucapnya.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

4 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

5 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

13 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

13 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

15 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

15 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

19 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya