BKSDA Musnahkan Puluhan Taksidermi Satwa Dilindungi

Kamis, 8 Februari 2018 03:22 WIB

Barang bukti offset harimau dimusnahkan di halaman kantor BKSDA Sumsel, Palembang, Rabu (7/2/2018). BKSDA Sumsel memusnahkan 64 taksidermi satwa dilindungi hasil sitaan 2016-2017. ANTARA FOTO/Feny Selly

TEMPO.CO, Palembang - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan memusnahkan puluhan taksidermi binatang dilindungi, Rabu, 7 Februari 2018. Puluhan satwa dilindungi itu mulai dari harimau sumatera, gajah, kambing hutan, kucing hutan, kucing emas, trenggiling, labi-labi, ketam tapak kuda, beruang madu, kuau, enggang, penyu sisik, hingga burung cendrawasih dan macan tutul jawa.

Kumpulan binatang yang dilindungi itu sudah menjadi awetan, ada berupa opsetan utuh, dan bagian satwa, yakni kepala, kulit, tulang, tanduk, sisik, telur, caling dan bulu. Binatang langka itu hasil sitaan BKSDA Sumsel dan polisi di Kabupaten Muara Enim, Lubuk Linggau, Lahat dan Palembang. Selain itu, ada juga yang diserahkan masyarakat.

“Semuanya genap 64 barang bukti,” kata Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan.

Pemusnahan yang disaksikan Tim Satgas SDA LN Kejaksaan Agung, Ditjen KSDAE Kementerian LHK, Ditjen Gakkum Kementerian LHK, Kejaksaan Tinggi Sumsel, BKSDA Sumsel dan Wildlife Conservation Society ini dilakukan setelah pengadilan negeri memerintahkan satwa langka itu dimusnahkan.

Pemusnahan itu, menurut Genmen, adalah upaya pemberantasan perdagangan satwa dilindungi di Sumsel. Dari data BKSDA Sumsel, gajah sumatera di Sumsel tak lebih dari 114 ekor dan harimau tak lebih 20-an.

Advertising
Advertising

Penyidik BKSDA Sumsel dan Kepolisian mengakui kesulitan mengatasi perdagangan satwa lindung itu. Kepala Kasi Wilayah Balai Penegakan Hukum LHK Sumsel Dodi Kurniawan mengatakan satwa-satwa itu beredar di pasar gelap.

“Satwa yang kita musnahkan itu yang kedapatan di Sumsel saja. Sebenarnya masih banyak yang lolos, bahkan keluar ke daerah lain, yakni Lampung, Pekanbaru, Medan,” katanya.

Dodi menceritakan timnya pernah suatu kali mengintai dan menangkap transaksi jual beli kulit harimau di halaman sebuah bank di Palembang pada 2017. Informasi didapatkan Tim Gakkum Kementerian LHK Sumsel lewat pantauan di media sosial. Modus dilakukan para pejual dan pembeli itu dengan memasukkan kulit harimau ke dalam kotak yang bertuliskan pempek.

“Setelah dibuka ternyata isinya dua lembar kulit harimau sumatera,” tuturnya.

Begitu juga dengan modus penyelundupan ke luar kota. Tempat-tempat umum, yakni terminal, dermaga, stasiun masih menjadi pilihan.

“Pelakunya ada dari masyarakat biasa, pengusaha dan pejabat negara,” katanya.

Alasan kepemilikan itu karena dari hobi, status sosial, investasi sampai demi kepercayaan dan mitos.

Dodi menjelaskan, penangkapan, melukai, memburu, menyimpan, memiliki, memelihara baik dalam keadaan utuh hidup dan juga dalam keadaan mati, termasuk memiliki barang-barang dari satwa yang dilindungi itu adalah pelanggaran UU No 5/1990 pasal 21 ayat 2. “Dalam pasal 40 ayat 2 UU KSDAHE, melakukan kejahatan itu akan dipidana paling lama 5 tahun dan denda paling banyak seratus juta,” katanya.

Berita terkait

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

2 jam lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

11 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

26 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

37 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

38 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

43 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

43 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

45 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

55 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya