Seribu Anak SD Dendangkan Lagu-lagu Perjuangan

Reporter

Editor

Rabu, 15 Agustus 2007 20:30 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Sedikitnya 1.200 anak SD (Sekolah Dasar) di Kota Solo menggelar konser kolosal mendendangkan lagu-lagu perjuangan dan pemujaan kepada tanah air. Kegiatan yang diadakan di areal Monumen Perjuangan 45 Banjarsari, Rabu (15/8), tersebut untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-62.Para siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berasal dari beberapa sekolahan di Solo. Di antaranya SD Pangudi Luhur, SD Banjarsari, SD Al Firdaus. Selain siswa, juga ikut bergabung para guru dari sekolahan masing-masing.Wali Kota Solo Joko Widodo, unsur Muspida, serta mantan pejuang yang hadir dan menyaksikan konser tersebut terharu dengan nyanyian perjuangan anak-anak SD. Mereka beberapa kali bertepuk tangan dan ikut bersemangat menyanyikan lagu-lagu perjuangan."Kegiatan ini sangat bagus, karena lagu mampu menggelorakan semangat perjuangan dan cinta tanah di kalangan anak-anak SD. Generasi muda tak hanya akrab dengan lagu-lagu pop tapi juga harus mengenal dan akrab dengan lagu kebangsaan," ungkap Soenarso, mantan anggota Tentara Pejuang (TP), pejuang kemerdekaan yang turut hadir dalam acara tersebut.Dalam konser tersebut, para siswa menggunakan halaman patung perjuangan Monumen 45 banjarsari sebagai panggung. Mereka berdiri didepan patung pahlawan kemerdekaan dengan membawa peralatan musik masing-masing.Mereka berpadu secara bersama-sama menyanyikan lagu perjuangan dan pemujaan tanah air dengan diiringi kelompok musik. Anak-anak juga memainkan sendiri alat musik yang mereka bawa mulai dari piano mini, harmonica seruling dan lainnya.Konser dibuka dengan lagu Indonesia Pusaka, dilanjutkan dengan Indonesia Merdeka, Berkibarlah Benderaku, Maju Tak Gentar, Rayuan Pulau Kelapa dan lainnya.Mereka yang tak membawa alat musik atau hadirin yang dating ke tempat tersebut juga turut menyanyikan lagu-lagu yang didendangkan. Acara ini berlangsung selama kurang lebih satu jam.Acara yang digelar Pemerintah Kota Solo ini juga dihadiri para pejuang yang tergabung dalam Eks TP Surakarta, DHC 45 dan lainnya. "Acara ini dimaksudkan untuk menanamkan budaya cinta tanah air, memupuk nasionalisme dan patriotisme sejak dini," ungkap Walikota Solo. Anas Syahirul

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya