Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan menggelar rapat kerja bersama Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di ruang rapat Komisi III gedung DPR, Senayan pada hari ini, Rabu, 31 Januari 2018. Dewi Nurita /Tempo.
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyampaikan curahan hatinya atau curhat karena penanganan kasus korupsi di Kejaksaan Agung kurang populer dibandingkan penanganan di Komisi Pemberantasan Korupsi Sebab, kata dia, masyarakat lebih tertarik dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Kami sudah menangani banyak perkara tanpa mengumbar-umbar kepada publik. Kami bekerja dalam senyap," kata Prasetyo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Rabu, 31 Januari 2018.
Sebelumnya, selama 2017 misalnya, Kejaksaan Agung mengklaim telah menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 734 miliar.
Jumlah tersebut didapatkan dari penanganan perkara pidana khusus seperti pidana ekonomi, korupsi, dan pidana khusus lainnya.
Sementara itu, jumlah penerimaan negara bukan pajak dari bidang pidana khusus selama 2017 sebanyak Rp 306.285.642.137. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil eksekusi dan lelang barang sitaan yang dikembalikan ke kas negara.
"Tapi kami tidak publikasi. Masyarakat kan lebih tertarik dengan berita OTT," kata Jaksa Agung tersebut.
Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun
46 hari lalu
Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan tim terpadu sedang memeriksa enam perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit LPEI.