Fenomena Supermoon, BMKG Yogya Ingatkan Soal Potensi Petir

Selasa, 30 Januari 2018 06:24 WIB

Supermoon. REUTERS

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Djoko Budiyono mengingatkan kepada masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena supermoon untuk memperhatikan angin kencang. Sebab, intensitas angin saat ini meningkat.

Fenomena supermoon akan terjadi pada 31 Januari 2018. Di Yogyakarta, sejumlah warga dan komunitas bersiap untuk menyambut fenomena saat bulan mencapai fase puncaknya dan full moon, dengan cara menonton bareng di sejumlah spot, terutama di kawasan perbukitan seperti Kabupaten Gunungkidul yang menjadi rekomendasi karena cuaca di sana relatif cerah.

Baca: Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon, BMKG: Fenomena Langka

Djoko menjelaskan, kecepatan angin di Selatan Jawa, termasuk Yogyakarta pada akhir Januari ini menjadi lebih besar. Kecepatan angin di pesisir selatan Yogya bisa mencapai 15- 25 knot atau setara 27-46 km/jam dan sudah masuk kategori tinggi. Dampak angin tinggi ini memicu tinggi gelombang laut mencapai empat meter.

“Namun melihat topografi Gunungkidul yang letak daratan pesisirnya lebih tinggi dibanding pesisir lainnya, itu akan membantu mengurangi dampak gelombang laut. Frekuensi hujan terbanyak saat ini juga ada di bagian utara Yogya atau area Kabupaten Sleman,” ujar Djoko.

Ia juga mengingatkan kepada warga yang ingin menonton fenomena supermoon, agar waspada terhadap potensi terjadinya petir. Sebab, sepanjang Januari ini terpantau terus menyertai hujan lebat dan angin kencang di Yogya.

Baca: Terjadi Bersamaan, Ini Bedanya Gerhana Bulan, Supermoon, Bluemoon

Advertising
Advertising

“Masyarakat perlu waspada hujan yang diakibatkan awan cumulonimbus yang saat ini lebih banyak terbentuk, karena ciri awan ini kalau hujan skalanya lokal, periodenya singkat namun dampaknya besar disertai petir dan angin kencang,” ujarnya. Petir ini biasanya dibawa awan cumulonimbus dan sering muncul saat siang menjelang sore hari.

Adapun pembina komunitas Jogja Astro Club (JAC) Mutoha Arkanuddin merekomendasikan spot-spot di bagian selatan Yogyakarta, seperti Gunungkidul karena relatif kecil frekuensi hujannya, bagi yang ingin menyaksikan fenomena supermoon. "Awan-awan gelap tebal itu menjadi halangan utama menyaksikan gerhana,” ujarnya.

Mutoha menuturkan sebisa mungkin warga jangan menunggu supermoon di Yogya bagian utara seperti kawasan Gunung Merapi atau perbukitan utara lain, karena hampir setiap sore hingga malam muncul awan gelap yang disusul hujan deras.

Berita terkait

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

5 menit lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

40 menit lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

7 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

14 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

16 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

17 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

23 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya