Syaharie Berkasus menjelang Pilkada, Roy Suryo: Seperti Sylviana

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 7 Januari 2018 09:23 WIB

Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menunjukkan SK Wali Kota kepada wartawan yang digunakan salah satu koperasi memungut kepada truk yang keluar dan masuk pelabuhan peti kemas Samarinda, Kalimantan Timur, 19 Maret 2017. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Roy Suryo menilai ada indikasi upaya kriminalisasi dibalik kasus pemerasan dan pencucian uang yang menjerat bakal calon gubernur Kalimantan Timur Syaharie Jaang menjelang pendaftaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Timur 2018. "Menolak dipasangkan dengan seorang jenderal, dua hari kemudian dipanggil. Nah, itu apa namanya?" kata Roy Suryo dalam sebuah diskusi di Mampang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 6 Januari 2018.

Menurut Roy Suryo, kasus yang terjadi pada Syaharie serupa dengan yang terjadi saat Sylviana Murni maju sebagai calon wakil gubernur usungan Demokrat di Pilkada DKI. Saat itu, Sylviana terjerat kasus korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di kompleks kantor Wali Kota Jakarta Pusat dan korupsi pengelolaan dana hibah DKI Jakarta untuk Kwarda Pramuka Jakarta. "Saya sulit menemukan kata selain kriminalisasi untuk menyebut hal itu," kata Roy.

Baca: Maju ke Pilkada 2018, Syaharie Jaang ...

Syaharie Jaang adalah Wali Kota Samarinda. Partai Demokrat memilih dia sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Kalimantan Timur berpasangan dengan Rizal Effendi. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebutkan Syaharie tertimpa kasus setelah menolak permintaan salah satu partai untuk menjadikan Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Safaruddin sebagai calon wakil gubernur Kaltim pendamping Syaharie. Syaharie menolak sebab Partai Demokrat telah memasangkannya dengan Rizal.

Roy Suryo menilai ada keterlibatan aparat dalam proses politik itu. Hal itu juga yang mendasari salah satu poin pernyataan politik awal tahun Partai Demokrat yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat 5 Januari 2018 tentang netralitas aparat negara dalam Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

Baca juga: Kepala Polda Kaltim Safaruddin Bantah Kriminalkan Syaharie Jaang ...

Advertising
Advertising

SBY memperingatkan pemerintah untuk mencegah kriminalisasi terhadap lawan politik, apalagi jika itu merupakan pesanan dari kekuatan politik tertentu. "Hati-hati dalam berbuat. Jangan dikira pihak lain tidak tahu,” kata SBY, Jumat, 5 Januari 2018.

Rakyat, kata SBY, bukan tidak tahu soal itu. “Jangan dikira rakyat kita bodoh dan mau dibodoh-bodohi.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kalimantan Timur) Inspektur Jenderal Safaruddin membantah tuduhan kriminalisasi itu. "Kalau ada orang nuduh, saya bilang Alhamdulillah, karena amal ibadahnya orang yang memfitnah buat saya di akhirat," kata Safaruddin di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Januari 2017.

DEWI NURITA | ZARA AMELIA

Berita terkait

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

46 hari lalu

Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

Pemohon juga meminta rincian layanan Alibaba Cloud yang digunakan oleh KPU.

Baca Selengkapnya

Isu Gibran Diduga Pakai Alat Bantu saat Debat Kembali Mencuat, Apa Kata TKN?

25 Januari 2024

Isu Gibran Diduga Pakai Alat Bantu saat Debat Kembali Mencuat, Apa Kata TKN?

Warganet menduga Gibran menggunakan alat bantu dengar saat debat cawapres. TKN Prabowo-Gibran bilang begini.

Baca Selengkapnya

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Mulai Proses Laporan Terhadap Roy Suryo yang Curigai 3 Mic Gibran Saat Debat Cawapres

10 Januari 2024

Bareskrim Mulai Proses Laporan Terhadap Roy Suryo yang Curigai 3 Mic Gibran Saat Debat Cawapres

Bareskrim Polri telah meminta keterangan dari 4 saksi ahli untuk mulai memproses laporan terhadap Roy Suryo. Bermula dari 3 mic Gibran saat debat.

Baca Selengkapnya

Bakal Gunakan 1 Mikrofon di Debat Capres Ketiga, Ini Kilas Balik Polemik 3 Mikrofon

4 Januari 2024

Bakal Gunakan 1 Mikrofon di Debat Capres Ketiga, Ini Kilas Balik Polemik 3 Mikrofon

Penggunaan tiga mikrofon di debat cawapres pada 22 Desember lalu menuai polemik. KPU memutuskan menggunakan mik tunggal dalam debat capres ketiga.

Baca Selengkapnya

Isi Garasi Roy Suryo yang Tuduh Gibran Pakai 3 Mic, Punya 35 Unit Mercy

4 Januari 2024

Isi Garasi Roy Suryo yang Tuduh Gibran Pakai 3 Mic, Punya 35 Unit Mercy

Roy Suryo dilaporkan ke Mabes Polri usai menduga Gibran Rakabuming Raka menggunakan tiga mikrofon saat Debat Cawapres. Berikut isi garasi dia:

Baca Selengkapnya

Roy Suryo Dilaporkan Soal Hoax Terhadap Gibran Rakabuming, Ini Kata Bareskrim

3 Januari 2024

Roy Suryo Dilaporkan Soal Hoax Terhadap Gibran Rakabuming, Ini Kata Bareskrim

Bareskrim menyatakan penyidik akan melakukan analisa terhadap laporan dugaan penyebaran berita bohong yang dilakukan Roy Suryo.

Baca Selengkapnya

Soal Somasi Roy Suryo, Komisioner KPU Bilang Konsekuensi Pekerjaan

28 Desember 2023

Soal Somasi Roy Suryo, Komisioner KPU Bilang Konsekuensi Pekerjaan

Akar persoalan Roy Suryo versus Hasyim itu bermula dari komentar Roy di X.

Baca Selengkapnya