Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala Polda Kaltim Safaruddin Bantah Kriminalkan Syaharie Jaang

Reporter

image-gnews
Kapolda Kalimantan Timur Safaruddin ketika ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Januari 2017. Tempo/Zara
Kapolda Kalimantan Timur Safaruddin ketika ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Januari 2017. Tempo/Zara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kalimantan Timur) Inspektur Jenderal Safaruddin membantah tuduhan telah melakukan kriminalisasi terhadap bakal calon Gubernur Kaltim dari Partai Demokrat Syaharie Jaang. Tuduhan itu terkait pemeriksaan Jaang oleh polisi yang disebut sebagai balas dendam Safaruddin karena tidak digandeng menjadi calon wakil Jaang.

"Kalau ada orang nuduh, saya bilang Alhamdulillah karena amal ibadahnya orang yang memfitnah buat saya di akhirat," kata Safaruddin di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Januari 2017.

Baca juga: Maju ke Pilkada 2018, Syaharie Jaang Mendadak Dijerat Kasus

Kemarin, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut Polri melakukan kriminalisasi terhadap Jaang. Jaang diperiksa sebagai saksi terkait kasus pungutan liar Tarif Area Parkir Pelabuhan Peti Kemas, Palaran, Samarinda. Pemeriksaan Jaang tersebut, kata Hinca, dilakukan setelah dia batal menggandeng Safaruddin sebagai calon wakil Gubernur Kaltim pada Pilkada 2018. Hinca mengatakan, Safaruddin mengancam Jaang untuk mengganti calon wakil pilihannya, Rizal Effendi. "Jika tidak (dituruti) akan ada kasus hukum yang akan diangkat," ucap Hinca.

Safaruddin menjelaskan, sebelumnya Jaang dan dia sama-sama mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilgub Kaltim. Jaang sempat meminta Safaruddin sebagai wakilnya. Jaang dan Safaruddin terakhir bertemu pada 27 November 2017. Setelah itu komunikasi antar keduanya putus hingga akhirnya pada 25 Desember 2017 lalu, Safaruddin menelepon Jaang untuk memastikan soal pemasangan tersebut.

"Saya bilang kalau memang Pak Jaang tidak bisa menentukan pasangan dengan saya sekarang, ya sudah kita tidak bisa lagi sama-sama. Kita jalan masing-masing," kata Safaruddin mengisahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Safaruddin membantah ada unsur paksaan dalam percakapan teleponnya tersebut. "Saya kira tidak ada yang maksa," kata dia.

Keesokannya, Jaang dilaporkan ke Bareskrim Polri. Pada 27 dan 29 Desember 2017, polisi memanggil Jaang untuk diperiksa sebagai saksi.

Safaruddin mengatakan, pemeriksaan ini kebetulan berdekatan dengan pembatalan pasangannya dengan Jaang tersebut. Kasus pemerasan dan pencucian uang ini sebelumnya terungkap pada 2017 dengan dua terdakwa yakni Ketua Partai Demokrasi Indah Bersama Hery Susanto dan Manajer Lapangan Koperasi Serba Usaha PDIB Noor Asriansyah. Keduanya telah selesai disidang pada pertengahan Desember 2017 lalu.

Safaruddin menuturkan, pemeriksaan Polda Kalimantan Timur terhadap Jaang merupakan perkembangan hasil persidangan tersebut. "Itu kasus baru selesai sidang. Itu dijadikan bahan untuk dilanjutkan penyelidikan. Jadi kriminalisasi saya rasa tidak ada, karena kasus itu sudah lama," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di Pelabuhan Samarinda, Calo Tiket Masih Berkeliaran

23 Juni 2017

Sejumlah pemudik terpaksa tidur di geladak kapal akibat membludaknya penumpang KM Price Soya pada arus mudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu dinihari (4/8). ANTARA/Amirullah
Di Pelabuhan Samarinda, Calo Tiket Masih Berkeliaran

Penumpang mengaku membeli tiket hingga Rp 400 ribu.


Kapolda Kaltim Ancam Tindak Tegas Pelaku Persekusi

8 Juni 2017

Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin bersalaman dengan pasukan yang akan ditugaskan menjaga wilayah perbatasan Filipina-Indonesia untuk mengantisipasi masuknya teroris, Kamis, 8 Juni 2017. (Tempo/Sapri Maulana)
Kapolda Kaltim Ancam Tindak Tegas Pelaku Persekusi

Kapolda Kaltim mengancam akan menindak tegas pelaku persekusi.


TNI - Polri Antisipasi Solidaritas Marawi, Pengawasan Diperketat  

7 Juni 2017

Tak Lagi Leluasa Keluar-Masuk Perbatasan Borneo
TNI - Polri Antisipasi Solidaritas Marawi, Pengawasan Diperketat  

Kapolda Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengaku butuh tenaga ekstra menjaga perbatasan karena di wilayah tersebut banyak jalur ilegal.


Buntut Bom Kampung Melayu, Polda Kaltim Waspadai Mantan Teroris

25 Mei 2017

Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Safaruddin. TEMPO/SG Wibisono
Buntut Bom Kampung Melayu, Polda Kaltim Waspadai Mantan Teroris

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur meningkatkan kewaspadaan menyusul aksi teror bom Kampung Melayu, Jakarta.


Pembalakan Liar, 2 Tersangka Disergap di Sungai Mahakam

24 Mei 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Pembalakan Liar, 2 Tersangka Disergap di Sungai Mahakam

Polisi mengatakan pelaku pembalakan liar ini menarik kayu menggunakan perahu di Sungai Mahakam.


Korem Samarinda Serahkan Ratusan Senjata Rakitan Sitaan ke Polisi  

5 Mei 2017

Barang bukti senjata api milik kelompok teroris Santoso, dua senjata M16 dan senjata rakitan, diamankan polisi di Polres Parigi, Sulawesi Tengah, 3 April 2015. ANTARA/Fiqman Sunandar
Korem Samarinda Serahkan Ratusan Senjata Rakitan Sitaan ke Polisi  

Markas Komando Resort Militer 091/ASN menyerahkan ratusan senjata api rakitan hasil sitaan di perbatasan Indonesia-Malaysia ke Polres Samarinda.


Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Premium

3 April 2017

Ilustrasi Penimbunan BBM bersubsidi.  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Premium

Menurut polisi pelaku penyelundupan coba memanfaatkan luas wilayah Kalimantan Timur yang memang masih banyak yang belum terjangkau.


Pungli Pelabuhan, Polisi Selidiki Dana Deposito Atas Nama Komura  

27 Maret 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak saat meninjau barang bukti pungli bongkar muat barang di pelabuhan, 18 Maret 2017. Polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 6,1 miliar yang ditampung dalam empat kardus. TEMPO/FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Pungli Pelabuhan, Polisi Selidiki Dana Deposito Atas Nama Komura  

Polisi masih menelusuri asal-usul uang yang didepositokan atas nama Komura itu.


Buruh Panik Akibat Pungli Pelabuhan, Ketua Komura: Gaji Disiapkan

24 Maret 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak saat meninjau barang bukti pungli bongkar muat barang di pelabuhan, 18 Maret 2017. Polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 6,1 miliar yang ditampung dalam empat kardus. TEMPO/FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Buruh Panik Akibat Pungli Pelabuhan, Ketua Komura: Gaji Disiapkan

Ketua Kopeasi Komura meredam kepanikan buruh anggotanya akibat terbongkarnya pungli pelabuhan. "Gaji sedang disiapkan," katanya.


Cerita Pungli Pelabuhan (2), Diperiksa 13 Jam dan Bebas

23 Maret 2017

Ilustrasi pungli. shutterstock.com
Cerita Pungli Pelabuhan (2), Diperiksa 13 Jam dan Bebas

Hambali mengaku, usai menjalani pemeriksaan dugaan pungli pelabuhan, dirinya tidak langsung diperbolehkan pulang.