Sinar Api Gunung Agung Menipis, Berikut Penjelasannya

Senin, 4 Desember 2017 04:50 WIB

Suasana atap pura dan pepohonan di kawasan Pura Besakih yang sempat dilanda hujan abu vulkanik Gunung Agung, Karangasem, Bali, 3 Desember 2017. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, KARANGASEM - Sinar api (glow) di puncak Gunung Agung beberapa hari belakangan tampak berkurang. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sinar api terpantau sangat tipis.

"Intensitas lebih kecil, kemungkinan area panas ada tapi sedikit. Nah sisanya ini kemungkinan sudah mendingin," kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana di Pos Pengamatan, Karangasem, Minggu, 3 Desember 2017.

Menurut Devy, magma yang naik ke permukaan cepat dingin. "Kalau semakin tebal (beku), bagian atas semakin keras. Kalau semakin keras mobilitas semakin rendah," ujarnya. Ia menjelaskan ada kemungkinan magma membeku karena tidak ada lagi yang mampu dikeluarkan sampai ke atas. Atau, ujar dia, kemungkinan yang lain magma terhalangi (pembekuan).

Devy menjelaskan terjadi penurunan gas SO2 yang berkorelasi dengan aktivitas magmatik. "Kalau dibandingkan saat fase erupsi (beberapa hari lalu) dengan sekarang, SO2 mengalami penurunan sangat tajam sampai 20 kali lebih rendah daripada pengukuran sebelumnya," ucapnya.

Hal tersebut, kata Devy, menimbulkan dua kemungkinan. "Apakah menandakan energi magma sudah habis? Atau, penyumbatan?

Advertising
Advertising

Baca: Erupsi Gunung Agung, Wisata Arung Jeram di Karangasem Ditutup

Adapun pada Jumat, 1 Desember pada malam hari sinar api mulai menipis, atau sulit teramati. Keterangan PVMBG sinar api yang memancar dari kawah Gunung Agung setelah erupsi terjadi karena lava bertemperatur tinggi di dalam kawah. Intensitas cahaya dari lava terpantul pada kolom asap menyebabkan fenomena sinar api ini teramati.

Berdasarkan catatan PVMBG setelah rentetan gempa vulkanik periode September-Oktober, pada 21 November 2017 pukul 17.05 Wita fase erupsi Gunung Agung dimulai. Saat itu ditandai semburan abu vulkanik setinggi 700 meter di atas puncak. Erupsi kembali terjadi pada 25 November pukul 17.20 Wita mencapai ketinggian 1500 meter di atas puncak.

Adapun pada 26-27 November erupsi terjadi dengan ketinggian kolom abu mencapai 3000 meter di atas puncak. Pada 28 November erupsi Gunung Agung terjadi dengan ketinggian kolom abu mencapai 4000 meter. Sedangkan pada 29 November erupsi terjadi abu mencapai ketinggian 2000 meter.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

51 hari lalu

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.

Baca Selengkapnya

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.

Baca Selengkapnya

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

30 Juli 2023

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

Pura Lempuyang akan ditutup pada 2 - 6 Agustus 2023, karena akan diadakan upacara Pujawali. Begini profil salah satu pura yang dihormati di Bali.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

6 Juni 2023

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

Larangan pendakian gunung di Bali juga berlaku untuk turis lokal

Baca Selengkapnya

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

4 Juni 2023

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan larangan pendakian gunung untuk wisata. Apa alasannya? Berikut 4 gunung favorit wisatawan di Bali.

Baca Selengkapnya

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

26 Mei 2023

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

24 Mei 2023

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

Toko Buku Gunung Agung melakukan penutupan secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

21 Mei 2023

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

6 April 2023

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

Perbuatan melanggar hukum WNA Rusia itu diketahui setelah fotonya menjadi viral di media sosial.

Baca Selengkapnya