Fahri Hamzah Sebut Jokowi Alumni 212

Sabtu, 2 Desember 2017 13:38 WIB

Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejateraan Rakyat, Fahri Hamzah saat memberikan sambutan kepada umat muslim yang hadir dalam perayaan Maulid Agung dan Reuni Alumni 212 di silang Monas, Jakarta, 2 Desember 2017. Tempo/ Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyebut Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 atau Aksi 212. Menurut dia, Presiden Jokowi harusnya menghadiri acara Reuni Akbar Alumni 212 pada hari ini.

"Pak Jokowi adalah alumni 212, mudah-mudahan kita doakan dia jadi Mujahid 212," ujar Fahri saat berbicara dari atas panggung Reuni Alumni 212, di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Desember 2017.

Baca: Di Reuni Alumni 212, Anies Baswedan Ajak Peserta Doakan Jokowi

Fahri menuturkan pemberian predikat alumni 212 kepada Jokowi lantaran Presiden RI itu hadir pada acara Aksi Bela Islam pada 2016. Menanggapi ketidakhadiran Jokowi pada acara reuni alumni 212, ia sempat berkelakar, "Kita tak berhubung dengan yang tak nampak, tapi setahun lalu dia nampak di sekitar kita. Jangan-jangan, dia nampak di sekitar kita sekarang. Mohon tengok kiri-kanan, tolong bawa ke atas panggung."

Fahri dan Wakil DPR lainnya, Fadli Zon, menghadiri Reuni Alumni 212. Ribuan orang memadati kawasan Monas untuk memperingati peristiwa Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 atau dikenal Aksi 212. Sejumlah tokoh hadir pada acara ini seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Ketua MPR Amien Rais, dan Wakil MPR Hidayat Nur Wahid.

Fahri menilai acara reuni alumni 212 ini masih kalah semangat dibandingkan dengan aksi tahun lalu. "Mungkin dulu setannya masih ada. Tapi setan itu tak mungkin tak ada, dia selalu ada, dan dia selalu ada di sekitar kita," ujarnya.

Baca: Fadli Zon: Tak Ada yang Bisa Larang Reuni Alumni 212

Advertising
Advertising

Fahri pun menceritakan pengalamannya setelah ikut Aksi 411. Ia mengaku mendapatkan informasi bahwa dia akan ditangkap karena tuduhan ujaran kebencian dan menghasut lantaran berpidato kepada aksi demo soal menjatuhkan pemerintah yang dinilai konstitusional.

Menurut Fahri Hamzah, pemakzulan terhadap presiden konstitusional asalkan melakukan pelanggaran. "Apabila seorang presiden melakukan pelanggaran terhadap Pasal-pasal Impeachment maka dia layak dijatuhkan melalui mekanisme konstitusional. Saya kira tak tahu kenapa tak jadi ditangkap," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

42 menit lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

1 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

Sehari usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Jokowi bertemu dengan paslon Pilkada Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

5 jam lalu

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

Jokowi mengatakan setiap paslon memiliki visi-misi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

11 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

12 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

12 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

13 jam lalu

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menambah kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dengan memperbaiki Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

14 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya