Ketua MPR Apresiasi Pembebasan Warga Papua dari Penyanderaan

Sabtu, 18 November 2017 11:29 WIB

Seorang anggota Palang Merah Indonesia membantu pengungsi di dekat tambang tembaga Grasberg yang dioperasikan oleh Freeport McMoRan Inc, di Timika, Mimika,Papua, 17 November 2017. Desa-desa mereka telah diduduki oleh separatis bersenjata. REUTERS

TEMPO.CO, Medan - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengapresiasi jajaran keamanan dalam usaha pembebasan warga Desa Kimberly dan Kampung Lonsoran, Papua, dari penyanderaan. "Salam hormat untuk pasukan gabungan TNI-Polri yang berhasil membebaskan warga dari kelompok bersenjata. Ini bukti TNI dan Polri kita kompak menjaga kedaulatan," ujar Zulkifli saat pembukaan Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam pada Jumat, 17 November 2017.

Zulkifli mengajak seluruh masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi-informasi yang sangat mudah tersebar melalui berbagai media. Ia meminta masyarakat mempercayakan kondisi keamanan Indonesia kepada TNI-Polri.

Baca: Panglima TNI: TNI Siapkan Segala Kemungkinan Hadapi Penyanderaan

Sebanyak 1.300 orang di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, diduga disandera kelompok bersenjata sekitar sepekan. Tim gabungan TNI-Polri membebaskan para sandera pada Jumat, 17 November 2017.

Adapun Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Abdul Kharis Almasyhari menuturkan peristiwa dugaan penyanderaan 1.300 penduduk yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, itu mencederai kedaulatan Indonesia. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, meski sandera berhasil dibebaskan tim gabungan TNI-Polri, petugas harus mampu menangkap dan menyeret pelaku untuk diproses hukum.

Menurut dia, setiap jengkal tanah republik ini harus aman dari rongrongan kelompok macam itu. “Jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali pada kemudian hari serta mencederai kedaulatan NKRI," ucap Kharis dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 November 2017.

Baca juga: Polisi Dinilai Manipulasi Kabar Penyanderaan ...

Kharis turut mengapresiasi keberhasilan tim gabungan yang berhasil membebaskan sandera dengan mengedepankan dialog dan menjunjung hak asasi manusia. Upaya ini dinilai sebagai langkah besar bagi komitmen Indonesia di mata dunia Internasional. "Bahwa kita bisa melakukannya."

Advertising
Advertising

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

10 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

13 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

13 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya