Jubir Wapres Tuding Kuasa Hukum Setya Novanto Bangun Opini Sesat

Reporter

Amirullah

Senin, 13 November 2017 20:09 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan di depan wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa, 7 November 2017. Tempo/Amirullah Suhada

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, mengatakan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, cenderung membangun opini sesat tentang pemanggilan terhadap kliennya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pengacara Novanto ini kan cenderung menyesatkan sebenarnya. Membangun opini seolah-olah untuk memeriksa Ketua DPR itu harus izin presiden," katanya di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Baca juga: Setya Novanto Akan Minta Perlindungan Jokowi jika Dipanggil KPK

Husain mengatakan, pemeriksaan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sama sekali tidak membutuhkan izin presiden. Sebab, dugaan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) termasuk tindak pidana khusus. Dalam tindak pidana khusus, seperti kasus korupsi, izin presiden untuk memeriksa Ketua DPR sama sekali tidak diperlukan.

Ketentuan itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Husain mengatakan Pasal 3 undang-undang tersebut menyebutkan, untuk memeriksa Ketua DPR tidak dibutuhkan izin presiden bila menyangkut pidana khusus. "KPK ini memang bidangnya untuk pidana khusus, masalah korupsi. Dia memeriksa Ketua DPR tak harus izin ke mana-mana," ujarnya.

Baca juga: Saut Sitomorang: Periksa Setya Novanto Tak Perlu Izin Presiden


Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemeriksaan terhadap Setya oleh KPK tak butuh izin presiden. "KPK tidak butuh (izin presiden). Kalau polisi, memang dibutuhkan," ucapnya, Selasa, 7 November lalu. JK pun meminta Setya menaati proses hukum, apalagi terhadap aturan yang dibuat DPR sendiri.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

19 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya