Seorang pekerja melihat konstruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, 29 Oktober 2017. ANTARA
TEMPO.CO, Pasuruan - Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Surabaya mengambil bongkahan patahan beton dari reruntuhan kontruksi tol Pasuruan-Probolinggo di Kecamatan Grati, Pasuruan Senin, 30 Oktober 2017 .
Peristiwa ambruknya konstruksi tol tersebut menewaskan satu pekerja mekanik dari PT Waskita Karya bernama Heri Sunandar, 27 tahun. Adapun dua orang yang terluka yakni Sugiyono, 47 tahun, sopir pikap PT Waskita, dan Nurdin, 35 tahun, tukang las PT Pancang Sakti.
Kepala Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Surabaya Komisaris Besar Agus mengatakan anak buahnya masih melakukan olah tempat kejadian perkara. "Kami mencari data-data dari lapangan, kemudian kami pelajari SOP(Standar Operasional Prosedur)-nya, kemudian data-data itu kami sandingkan nanti," kata Agus saat ditemui di lokasi.
Agus belum bisa menentukan siapa yang paling bertanggungjawab terhadap peristiwa tersebut. Pihak Labfor, kata Agus, juga membawa sampel berupa bongkahan beton yang diambil dari reruntuhan kontruksi. "Semua yang ada di lapangan kami minta datanya," kata Agus.
Ditanya ihwal indikasi beton-beton kontruksi yang bermasalah, Agus mengatakan belum bisa diketahui. "Belum ada indikasi, masih akan di periksa di laboratorium," katanya.
Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo merupakan proyek strategis nasional yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk sejak 2016 dengan nilai kontrak Rp 2,9 triliun. Tol Pasuruan-Probolinggo memiliki panjang 31,3 kilometer.
Pembangunan proyek ini terdiri dari tiga seksi. Seksi pertama dibangun sepanjang 8 kilometer melewati Grati-Nguling, seksi kedua perbatasan Nguling, Pasuruan dan Sumberasih, Probolinggo sejauh 6 kilometer, dan seksi ketiga Sumberasih-Leces 17,3 kilometer.
Adapun pemegang konsesi proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo tersebut ialah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol yang 100 persen ditangani oleh PT Waskita Toll Road. Kontraktornya PT Waskita Karya. Sedangkan konsultan supervisi dipegang oleh PT Virama Karya, sedangkan konsultan pengendalian mutu independen ditangani oleh PT Monoheksa.
Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025
8 hari lalu
Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025
Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).