Pasca-Kasus Suap BPK, Menteri Desa Copot dan Rotasi Eselonnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 27 Oktober 2017 11:38 WIB

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo. TEMPO/Alfan Hilmi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, setelah kasus suap auditor BPK yang dilakukan anak buahnya, ia melakukan pemeriksaan internal terhadap semua pegawainya dengan pemecatan dan rotasi pegawai, yang jumlahnya tidak sedikit.

"Setelah kejadian itu, enam orang eselon I saya copot, 80 persen eselon II saya rotasi, 12 saya copot, 300 eselon III dan IV saya assessment. Dasarnya adalah dengan melaporkan ke PPATK, kemudian melaporkan ke BIN, hasil assessment pansel ASN. Keempat, saya serahkan ke pembinanya untuk ditindak," kata Eko di kantornya, Kamis, 26 Oktober 2017.

Baca juga: KPK Bidik Tersangka Baru dalam Perkara Suap Auditor BPK

Pada Rabu lalu, dua mantan pegawai Kementerian Desa, Sugito dan Jarot Budi Prabowo, divonis masing-masing 1,5 tahun penjara ditambah denda uang. Keduanya terbukti memberikan suap kepada auditor Badan Pemeriksa Keuangan, Rochmadi Saptogiri dan Ali Sadli, sebesar Rp 240 juta. Suap tersebut diberikan agar Kementerian Desa mendapat opini wajar tanpa pengecualian dalam laporan keuangan tahun 2016.

Menanggapi hal tersebut, Eko mengatakan sebenarnya status WTP yang diberikan BPK itu tak ada kaitannya dengan korupsi atau tidak korupsi. "Status WTP dari BPK itu cuma menilai tata kelola administrasi kita bener atau tidak," katanya.

Eko membantah jika disebut melobi pejabat BPK agar Kementerian Desa mendapat status WTP tersebut.

"Saya tidak mau Kementerian kami menjadi kementerian yang abal-abal. Kami semua bekerja tidak hanya berfokus pada status WTP. Saya keras, tidak berjalan sesuai dengan waktunya, saya copot. Kita dibayar oleh rakyat, jadi kudu kerja yang bener, dan kalau ada yang nyogok-nyogok, saya copot, karena nomor satu integritas," tuturnya.

Baca juga: Kasus Suap BPK, Menteri Desa Mengaku Dicecar 17 Pertanyaan

Eko menyayangkan apa yang dilakukan bekas Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Sugito.

"Yang sangat saya sayangkan kenapa bisa terjadi seperti ini. Pak Gito itu orang yang berani. Dia yang membantu saya kasih surat peringatan kepada pegawai yang lalai," ucap Eko.

Eko mengatakan, sebelum terjerat kasus suap auditor BPK, Sugito awalnya ingin dijadikan ikon pegawai yang berkualitas. "Dia masuk ke sini cuma dengan modal ijazah SMP, kemudian menjadi teknisi. Setelah itu sekolah sampai S-2 dan itu mau saya jadikan ikon," katanya.

MOH. KHORY ALFARIZI

Berita terkait

Gelar Profesor Kehormatan Anggota BPK Pius Lustrilanang Diusulkan Dicabut

16 November 2023

Gelar Profesor Kehormatan Anggota BPK Pius Lustrilanang Diusulkan Dicabut

Dosen Universitas Jenderal Soedirman Teuku Junaidi mengusulkan agar gelar profesor kehormatan Pius Lustrilanang dicabut jika terbukti terlibat korupsi

Baca Selengkapnya

Kasasi Ade Yasin Ditolak, KPK Sebut Bukti Bukan Kriminalisasi dan Politis

10 Maret 2023

Kasasi Ade Yasin Ditolak, KPK Sebut Bukti Bukan Kriminalisasi dan Politis

KPK akan segera mengeksekusi putusan MA terhadap Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin tersebut karena sudah inkracht.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ade Yasin Sebut Bupati Bogor Nonaktif Itu Korban Konspirasi

19 September 2022

Kuasa Hukum Ade Yasin Sebut Bupati Bogor Nonaktif Itu Korban Konspirasi

Penasehat hukum Ade Yasin minta hakim memerintahkan KPK mengembalikan barang bukti berupa ponsel, dan satu amplop berisi uang 2.770 dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sidang Pleidoi Suap BPK, Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Menangis Minta Dibebaskan

19 September 2022

Sidang Pleidoi Suap BPK, Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Menangis Minta Dibebaskan

Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin mengikuti sidang secara online dari Rutan Perempuan Kelas IIA Bandung.

Baca Selengkapnya

Menjelang Sidang Pleidoi Ade Yasin, MUI 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor Gelar Istighosah

18 September 2022

Menjelang Sidang Pleidoi Ade Yasin, MUI 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor Gelar Istighosah

Istighosah serentak mendoakan Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin itu diadakan di 40 kecamatan selama 4 hari berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Ade Yasin Gelar Rapat Soal Suap Untuk BPK, Ini Reaksi Kuasa Hukum

3 Agustus 2022

Saksi Sebut Ade Yasin Gelar Rapat Soal Suap Untuk BPK, Ini Reaksi Kuasa Hukum

Salah satu ASN Kabupaten Bogor mengaku hadir dalam rapat pengkondisian pemberian suap terhadap pegawai BPK yang dipimpin oleh Ade Yasin.

Baca Selengkapnya

Eksepsi Ade Yasin Ditolak, Kabupaten Bogor Terima Opini WDP Atas Laporan Keuangan 2021

2 Agustus 2022

Eksepsi Ade Yasin Ditolak, Kabupaten Bogor Terima Opini WDP Atas Laporan Keuangan 2021

Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin terjerat kasus dugaan suap BPK karena ingin memperbaiki opini atas laporan keuangan Kabupaten Bogor Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Ade Yasin Optimistis Bisa Buktikan Tak Terlibat Suap Auditor BPK

1 Agustus 2022

Ade Yasin Optimistis Bisa Buktikan Tak Terlibat Suap Auditor BPK

Dinalara juga mengaku heran karena KPK melakukan penjemputan Ade Yasin sebagai saksi pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Menjelang Sidang Putusan Sela Ade Yasin Hari Ini, Ulama Kabupaten Bogor Gelar Doa Bersama

1 Agustus 2022

Menjelang Sidang Putusan Sela Ade Yasin Hari Ini, Ulama Kabupaten Bogor Gelar Doa Bersama

Para ulama kompak menggelar doa bersama di berbagai wilayah Kabupaten Bogor bagi Ade Yasin, yang terjerat kasus dugaan suap BPK.

Baca Selengkapnya

Sidang Eksepsi, Kuasa Hukum: KPK Seret Ade Yasin Tanpa Bukti

20 Juli 2022

Sidang Eksepsi, Kuasa Hukum: KPK Seret Ade Yasin Tanpa Bukti

Kuasa hukum Ade Yasin mengatakan, KPK menyeret kliennya ke kasus suap BPK perwakilan Jawab Barat tanpa melengkapi alat bukti.

Baca Selengkapnya