Pembangunan Gedung Baru DPR Diserahkan ke Pemerintah

Reporter

Hussein Abri

Kamis, 26 Oktober 2017 07:55 WIB

Usul Pembangunan Gedung DPR Tuai Kritik

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat bakal menyusun ulang rencana pembangunan gedung untuk para anggota Dewan. Musababnya, menurut pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPR Damayanti, hasil sayembara desain pembangunan gedung baru DPR tidak seperti yang diinginkan lembaganya. “Namanya kontes itu tidak sempurna, dan hasilnya belum tentu akan dipakai,” ujarnya di kompleks DPR, Rabu, 25 Oktober 2017.

Damayanti belum mau menjelaskan kapan perencanaan hingga pembangunan gedung itu akan dimulai. Yang jelas, ucap dia, perencanaan akan diawali dari tahap konsultasi hingga manajemen konstruksi sebelum pembangunan berjalan. Semuanya akan dilakukan melalui proses lelang. “Jadi, tidak serta-merta bangun gedung,” ujar Damayanti.

Baca: Dana Gedung Baru DPR Rp 5,7 Triliun Disetujui, Klaim atau Fakta?

Sayembara yang dimaksudkan Damayanti adalah lomba yang digelar DPR dan Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta pada akhir 2015. Ketika itu, Sekretariat Jenderal DPR mengukuhkan pemenang sayembara adalah arsitek Gregorius Supie Yolodi, yang menggandeng PT Arkonin. Sayembara dan pengumuman pemenangnya itu memicu pertentangan di DPR karena hingga saat ini desain yang dinyatakan menang tak pernah diperlihatkan kepada masyarakat.

Satu setengah tahun setelah sayembara, polemik pembangunan gedung baru DPR kembali muncul. Juli 2017, pemerintah mengalokasikan bujet dalam pagu rencana anggaran negara. Padahal sebelumnya pemerintah mencoret usul Dewan tersebut dalam pagu indikatif, April 2017.

Dalam pagu anggaran, Sekretariat Jenderal mendapat alokasi dana Rp 5,7 triliun, atau naik dari tahun ini yang hanya Rp 4,27 triliun. Sebanyak Rp 601 miliar dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan gedung baru. Rinciannya adalah Rp 320 miliar untuk pembangunan gedung dan Rp 281 miliar sisanya untuk alun-alun demokrasi. Dana itu pun masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018. Kemarin, APBN 2018 senilai Rp 2.220 triliun disahkan dalam rapat paripurna.

Baca: DPR Minta Gedung Baru, Menteri PUPR Bentuk Tim Audit Gedung Lama

Advertising
Advertising

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengungkapkan, perlu waktu lama untuk memperoleh persetujuan pemerintah ihwal dana pembangunan gedung DPR. Menurut Taufik, nantinya perencanaan maupun pembangunan gedung akan diserahkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Karena ini aset negara,” ujarnya.

Berita terkait

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

1 jam lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

9 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

10 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

18 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya