Cara Gamawan dan Ganjar Pranowo di Sidang Korupsi E-KTP

Sabtu, 14 Oktober 2017 08:23 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninggalkan ruang sidang seusai memberi kesaksian untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 13 Oktober 2017. Pertemuan tersebut untuk membahas anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dan mantan Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR Ganjar Pranowo sama-sama punya cara dan upaya untuk membuktikan mereka tak pernah menerima aliran dana korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Gamawan selalu membawa lampiran kuitansi sedangkan Ganjar selalu membawa salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S. Haryani.

Sebelumnya berdasarkan surat dakwaan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi, keduanya disebut ikut menerima aliran dana korupsi dari proyek senilai Rp 5,9 Triliun tersebut. Surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis, 9 Maret 2017, menyebutkan bahwa Gamawan menerima uang sebesar US$ 4,5 juta dan Rp 50 juta. Kemudian Ganjar disebut menerima jatah sebesar US$ 520 ribu.

BACA:Gamawan Fauzi Siap Dikutuk bila Terima Aliran Dana E-KTP

Hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan untuk terdakwa kasus korupsi e-KTP, Andi Narogong pada Senin, 9 Oktober 2017 lalu, Gamawan menegaskan bahwa ia tidak penerima aliran dana sepeserpun. “Kutuk saya, seluruh rakyat Indonesia kalau saya terima, dunia akhirat saya siap dihukum," kata Gamawan kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi saat itu.

Dalam persidangan, Gubernur Sumatera Barat periode 2005 hingga 2009 tersebut mengakui pernah menerima uang sejumlah Rp 48 juta. Menurut dia, uang tersebut hanyalah honor yang didapat sebagai pembicara di sejumlah tempat. "Ada enam, tujuh, sampai 11 juta, setiap kali tampil dan sudah dipotong pajak, bahkan saya dikasih honor juga waktu berbicara di KPK dan itu saya tanda tangan yang mulia, ada kuitansinya dan resmi," kata Gamawan kepada ketua majelis hakim, John Halasan Butar Butar.

Advertising
Advertising

Gamawan melanjutkan bahwa setelah dituduh menerima uang proyek e-KTP, ia terpaksa selalu membawa kuitansi penerimaan uang honor kemana-mana. "Saya malu, pulang kampung orang bertanya, Benarkah Pak Gubernur terima ? sehingga saya harus tunjukkan bukti kuitansi ini, Insya Allah saya gak terima," ujarnya.

BACA:Sidang E-KTP, Ganjar Pranowo Jelaskan Lagi Goodie Bag Berisi Uang

Jumat 13 Oktober 2017, giliran Ganjar yang hadir bersaksi di sidang Andi Narogong. Serupa Gamawan, Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, memastikan bahwa ia tidak pernah menerima uang apapun di proyek e-KTP. "Sakit lah disebut ikut terima, saya akan mati-matian untuk mempertahankan integritas saya,” ujarnya.

Ia mengaku terpaksa harus selalu membawa salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S. Haryani, terdakwa pemberi kesaksian palsu dalam perkara korupsi e-KTP. Didalamnya tertulis, pengakuan dari Miryam bahwa Ganjar mengembalikan uang yang sempat ia berikan. "Dapat dari wartawan, empat hari sebelum sidang (sidang Irman dan Sugiharto), itu yang saya bawa kemana-mana," kata Ganjar Pranowo.

Juru bicara KPK Febri Diansyah memastikan KPK terus menyasar pihak-pihak yang menerima aliran dana korupsi e-KTP tersebut. “Kami sedang masuk ke pihak yang diduga menerima dana. Pihak yang diindikasikan akan ditelusuri lebih lanjut,” ujarnya di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juli 2017.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

3 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

6 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

7 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

7 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

7 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya