Penembakan Sesama Personel Brimob, Kapolri: Stres karena Utang
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Iqbal Muhtarom
Kamis, 12 Oktober 2017 16:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan motif penembakan terhadap sesama personel Brimob di Blora, Jawa Tengah, adalah masalah pribadi. "Untuk sementara motif pribadi. Masalah stres karena utang," kata Tito dalam rapat kerja bersama dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2017.
Seperti yang telah ditulis Tempo, pada Selasa, 10 Oktober 2017, terjadi penembakan personel Brimob di daerah penambangan minyak dan gas Sarana Gas Trembul (SGT01), Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Baca juga: Begini Kronologi Penembakan 3 Anggota Brimob di Blora
Dalam insiden tersebut, tiga personel Brimob yang bertugas di area penambangan minyak tersebut tewas. Ketiganya adalah Brigadir Budi Wibowo, 30 tahun, Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36).
Di lokasi penembakan ditemukan senjata api tipe AK101 yang tergeletak di dekat posisi Bambang Tejo. Bambang diduga sebagai pelaku penembakan terhadap Budi dan Ahmad. Setelah menembak dua rekannya, Bambang bunuh diri dengan menembak kepalanya.
Baca juga: 3 Anggota Brimob Tewas, Mabes Polri Evaluasi Penggunaan Senjata
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan ketiganya termasuk enam anggota Brimob yang ditugaskan mengawal proyek strategis nasional di sektor pertambangan minyak dan gas. Ia memastikan prosedur pengamanan proyek tersebut sudah benar.
Terkait dengan kepemilikan senjata oleh personel Brimob ini, Tito mengatakan tengah dilakukan penyelidikan. Bila ditemukan pelanggaran dalam tata cara pemilihan senjata api, penggunaan, serta pembinaan dan pengawasan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada pimpinan satuan tugas yang bersangkutan.
Baca juga: Kapolda Jateng Akan Evaluasi Penugasan Anggota Brimob di Blora
Tito Karnavian berharap insiden penembakan personel Brimob di Blora ini tidak menjadi poin untuk menggeneralisasi bahwa semua anggota Polri abai dalam penggunaan senjata api. Menurut dia, ada ribuan anggota yang memegang senjata api di institusinya dan tidak ada masalah selama ini. "Ini hanya satu dari oknum anggota yang melakukan pelanggaran," tuturnya.
Baca juga: Pak Jokowi, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob