Kapolda Papua Beberkan Potensi Konflik Pilkada 2018 di Papua

Selasa, 10 Oktober 2017 17:43 WIB

Pilkada serentak di distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua. Pemilihan di distrik ini menggunakan sistem noken. TEMPO/Maria Rita Hasugian

TEMPO.CO, Semarang – Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya mempersiapkan sekitar 11 ribu personel untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2018 di Papua. Jumlah ini akan ditambah sekitar tujuh kompi personel Brigade Mobil yang didatangkan dari sejumlah daerah.

“Perbantuan kami minta Brimob tambahan. Ada sekitar tujuh kompi saja. Kami minta mabes menentukan tambahan yang akan membantu,” kata Boy di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca: Pilkada 2018, Kapolda Papua Sebut Sistem Noken Berpotensi Konflik

Boy menyebutkan jumlah personel ini digunakan untuk mengantisipasi potensi konflik selama penyelenggaraan pilkada, termasuk memberi perlindungan kepada penyelenggara pilkada. Apalagi Papua juga memiliki kondisi khusus, seperti faktor geografis yang sulit.

Selain menghadapi mobilisasi massa, Boy menjelaskan, pihaknya menghadapi ancaman dari kelompok kriminal bersenjata. “Tim BKO ini berada di lokasi rawan kelompok kriminal bersenjata,” ujarnya.

Baca: Pilkada 2018, Kapolri: Jawa Barat dan Papua Paling Rawan Konflik

Daerah rawan kelompok kriminal bersenjata ini, kata Boy, diambil berdasarkan pemetaan wilayah yang diindikasikan menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata ini. “Ada empat sampai lima titik rawan,” ujarnya. Ia mengatakan beberapa wilayah menjadi rawan konflik di antaranya Kabupaten Puncak, Kabupaten Lani Jaya, dan Kabupaten Puncak Jaya.

Boy mengatakan pihaknya bakal mengutamakan dialog dan komunikasi dengan tokoh masyarakat untuk meredam konflik yang berpotensi terjadi. Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan bakal mengambil langkah tegas jika berujung pada kekerasan bersenjata. “Kami tidak ingin banyak masyarakat menjadi korban,” tuturnya. “Kelompok ini kadang-kadang merampas senjata dan kami tahu ada motif lain yang mengarah ke ekonomi.”

Pilkada akan digelar secara serentak pada 27 Juni 2018 di tujuh kabupaten di Papua. Selain digelar pemilihan gubernur, ada enam kabupaten yang akan menggelar pilkada, yaitu Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Membramo Tengah.

Pelaksanaan pilkada 2018 di Papua menjadi perhatian Mabes Polri. Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan Papua dan Jawa Barat menjadi daerah rawan konflik selama pilkada. Alasannya, selain menjadi lumbung suara yang besar, pilkada Papua sarat dengan permasalahan suku, agama, ras, dan antargolongan.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya