Pakar: Jalur Gempa Sumatera Barat Belum Terpetakan

Reporter

Editor

Selasa, 19 Juni 2007 11:12 WIB

TEMPO Interaktif, Padang:Sejak gempa yang terjadi di Sumatera Barat 6 Maret lalu hingga kini belum ada kegiatan pemetaan jalur gempa dilakukan pemerintah daerah. Padahal, pemetaan jalur gempa yang merupakan bagian dari sumber gempa tektonik di Patahan Sumatera itu, sangat perlu dilakukan untuk merelokasi bangunan publik dan rumah penduduk agar tidak tidak terulang kejadian yang sama di masa datang.“Pemerintah daerah masih wacana-wacana, tapi belum ada kerja konkret ke arah itu,” kata pakar geologi dari Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja, hari ini.Menurut Danny, retakan-retakan di permukaan tanah, seperti sawah, kebun, rumah, jalan, dan bangunan lain yang diakibatkan gempa 6 Maret lalu merupakan tanda yang membuktikan bahwa jalur gempa melewati daerah itu.Gempa di masa depan yang bersumber di patahan itu akan tetap melewati jalur itu dan tetap merusak bangunan yang berdiri di sana. Karena itu, mestinya pemerintah daerah secepatnya membuat program penandaan jalur tersebut.“Jika kegiatan ini tidak cepat dilakukan, maka kita tidak bisa lagi mencatatnya, sebab tanah yang retak bila terkena hujan akan hilang. Rumah yang roboh dan jalan yang retak begitu diperbaiki tidak akan kelihatan lagi retakannya. Sekarang setelah sebulan kejadian gempa, sudah banyak tanda-tanda itu yang hilang,” ujar Danny yang telah lama meneliti sejarah dan potensi gempa tektonik di Sumatera Barat.Gempa 6 Maret dekat Danau Singkarak hanya bermagnitudo 6,3 skala Richter, namun menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang cukup banyak. “Sebelumnya gempa di patahan Semangko di Sumatera Barat pernah terjadi pada 1926, 1942, dan 2004. Lokasinya sebenarnya di situ juga. Banyak bangunan yung roboh sekarang juga perbaikan setelah roboh akibat gempa sebelumnya, karena itu seharusnya bangunan tersebut dipindahkan,” kata Danny.Patahan Sumatera yang membelah Pulau Sumatera menjadi dua membentang sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, mulai dari Teluk Semangko di Selat Sunda sampai ke wilayah Aceh di utara. Dalam 100 tahun terakhir, sudah sekitar 20 gempa besar dan merusak terjadi di patahan ini.Danny mengatakan, meski gempa di patahan ini berkekuatan magnitude di bawah 7,7 skala Richter, tapi kejadiannya rata-rata 5 tahun sekali dan akibatnya berbahaya karena sumbernya lebih dekat dengan populasi penduduk.Danny bersama timnya melakukan sendiri pemetaan jalur gempa akibat gempa besar 6 Maret lalu di Sumatera Barat. Hingga kini timnya masih berada di lokasi untuk merekam retakan-retakan yang terlihat di permukaan dari Kabupaten Solok hingga Koto Gadang, Kebupaten Agam.Namun, Danny mengaku kegiatannya hanya sebatas keperluan penelitian ilmiah dan bukan program pemerintah. “Kalau pendataan untuk keperluan masyarakat mesti diteliti dalam skala besar, bikin tiap daerah, dan lokasinya diberi tanda,” ujarnya.Febrianti

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

5 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

6 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya