TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah meminta warga masyarakat yang tinggal di pesisir pantai tidak panik atas isu tsunami yang akan terjadi hari ini. Masyarakat diminta hanya mempercayai informasi yang dikeluarkan lewat Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)."BMG mempunyai mekanisme untuk memberikan peringatan kepada masyarakat," kata Menteri Perhubungan Djusman Syafei Djamal kepada wartawan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/6). Menurut Djusman, pemerintah telah memiliki peralatan untuk mendeteksi tsunami secara dini. Peralatan ini dipasang di sepanjang pesisir pantai di seluruh Indonesia. Jika ada ancaman tsunami, BMG akan segera memberi tahu masyarakat. Djusman membantah berita yang tersiar di televisi CNN. Stasiun televisi itu mengkabarkan adanya potensi tsunami hari ini. Menanggapi berita itu, BMG telah meminta data dari Jepang dan Hawai. "Jadi, kalau ada informasi yang tepat dan akurat pasti BMG juga telah menerimanya," kata dia. Kepala BMG sendiri mengeluarkan membantah tentang kemungkinan terjadinya tsunami. Sebelumnya, ribuan warga di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Selasa malam hingga kemarin mengungsi ke berbagai tempat yang dianggap aman. Pengungsian itu terjadi setelah warga menerima pesan singkat melalui telepon seluler mengenai ancaman gempa bumi dan tsunami yang akan menerjang hari ini. Ribuan warga Kabupaten Rote Ndao dilaporkan panik dan berhamburan ke luar rumah dam berlarian ke gunung-gunung. Aksi yang sama dilakukan warga Kecamatan Malaka Barat di Kabupaten Belu dan warga di pesisir Pantai Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara. Isu tsunami juga membuat ratusan nelayan Kota Kupang berhenti melaut sejak akhir pekan lalu. SUTARTO