Buntut Aksi Tomy Winata, PPP Reformasi Usulkan Perpu Anti Premanisme

Reporter

Editor

Rabu, 13 Agustus 2003 17:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (PPPR) Zaenal Ma'arif mengkhawatirkan aksi premanisme yang dilakukan orang-orang Tommy Winata bisa memicu aksi rasialis kalau aparat penegak hukum tidak segera bertindak tegas. Penyerbuan sejumlah massa di kantor Tempo bukan sekedar masalah pers melainkan sudah mengarah ke tindakan preman yang terorganisir atau mafioso. Dia melihat, saat ini situasi di Indonesia hampir mirip dengan keadaan Amerika Serikat pada tahun 1930-an di saat mafioso Al Capone menguasai negeri Abang Sam itu. "Saya melihat harus ada langkah yang dramatik dari pemerintah, bahkan mungkin langsung dari presiden untuk menghancurkan mafioso-mafioso ini. Kalau perlu Kapolri bisa memerintahkan untuk menangkap Tommi Winata karena adanya indikasi dia berada dibalik tindak kekerasan ala preman di kantor Tempo," ujar Ma'arif di Solo, Sabtu (15/3). Ditambahkan, selain melakukan tindakan dramatik seperti menangkap dan me-Nusa Kambang-kan pentolan preman, pemerintah juga bisa menerbitkan Perpu untuk mencegah mengguritanya kekuasaan para mafioso. Sudah bukan rahasia lagi bila mafioso berusaha untuk membeli aparat hukum dan politisi. Dia menyebut, Tommy Winata itu sebagai sosok yang misterius dan seolah-olah tidak tersentuh hukum "Premanisme dan mafioso ini sama membahayakannya dengan aksi terorisme, kalau dipandang perlu pemerintah mengeluarkan Perpu Anti Premanisme dan Mafioso. Masalah premanisme bukan saja dihadapi press tapi juga pihak-pihak lain seperti ada demo mahasiswa yang sudah berijin kemudian dihadapi oleh preman, itu kan menunjukkan idikasi premanisme sudah mulai menguasai berbagai sektor," tandas Zaenal yang juga dosen Fakultas Hukum Universtias Muhammadiyah Surakarta ini. Lebih lanjut Zaenal mengatakan partainya juga mengkhawatirkan aksi premanisme akan semakin merajalela ketika peristiwa politik Pemilu 2004 dilangsungkan. Tanpa menjelaskan indikasinya, Zaenal melihat partai-partai besar yang memiliki dana kuat sangat mungkin akan menggerakan para preman untuk memenangkan partainya. "Tidak ada jalan keluar selain tindakan yang dramatik dari aparat hukum atau pemerintah dalam hal ini presiden untuk melakukan tindakan politik dengan kewenangan yang dimiliki," sambung pendiri partai sempalan PPP ini. Sehubungan dengan itu, PPPR Senin besok akan menemui Kapolri dan Kapolda untuk memberikan dukungan moral terhadap pemberantasan aksi-aksi premanisme. Menurut dia, tanpa dukungan moral yang besar dari masyarakat, aparat hukum tidak akan mampu untuk menyelesaikannya. Apalagi, dia melihat ada kecenderungan jaringan preman atau mafioso sudah mulai bekerja sama dengan aparat penegak hukum. "Kalau ternyata pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian tidak segera melakukan tindakan tegas, politisi di DPR harus berani untuk mengajukan hak interpelasi ke pemerintah," tukasnya Imron Rosyid --- TNR

Berita terkait

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

6 menit lalu

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

Sebanyak 865 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan acara dua konser Korean Pop (K-Pop), NCT dan Kyuhyun.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

12 menit lalu

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

Hal ini sejalan dengan jadwal produksi Apple yang biasa untuk lini ponselnya termasuk iPhone 16.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

12 menit lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

14 menit lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

15 menit lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

16 menit lalu

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

23 menit lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

28 menit lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

33 menit lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Simak 5 Penyebab Gigi Ngilu, Begini Cara Mengatasinya

37 menit lalu

Simak 5 Penyebab Gigi Ngilu, Begini Cara Mengatasinya

Memahami penyebab gigi ngilu sangat penting agar dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya