Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?

image-gnews
Tri Rismaharini. TEMPO/Ijar Karim
Tri Rismaharini. TEMPO/Ijar Karim
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku punya pertimbangan mengapa menolak pembangunan jalan tol tengah di Kota Surabaya. Padahal jalan tol itu diprediksi mengatasi kemacetan kota.

Risma malah memilih menata jalur transpotasi umum sekaligus membenahi transportasi publik, salah satunya dengan membangun monorel dan trem. (baca:Gus Ipul: Risma Tak Setuju Tol, Mau Apa Lagi?)

“Tidak semua selesai dengan jalan tol,” kata Risma membeberkan alasannya dalam percakapan dengan Tempo, Rabu, 12 Februari 2014. “Mengatasi macet tak mesti dengan jalan baru, tapi membuat peralihan antarmoda transportasi itu lebih tepat.”

Risma mengaku punya lima alasan mengapa jalan tol tengah itu tak perlu dibangun. Pertama, ia mengaku punya prinsip kalau masyarakat bisa menggunakan jalan dengan gratis kenapa harus bayar. Kedua, hanya orang tertentu yang bisa melewati jalan tol. (baca:Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?)

Ketiga, menurut Risma, dalam teori pembangunan kota, solusi mengatasi macet bukan dengan terus menambah panjang jalan karena suatu saat itu tidak mungkin, tapi bagaimana memberikan sistem transportasi massal yang bagus. (baca: Baru Ketemu Risma, Whisnu Sudah Cerita Proyek)

Keempat, kalau jalan tol layang di tengah kota dibangun, nilai property di bawahnya pasti jatuh dan mati. Terakhir yang kelima, menurut Risma, pembangunan itu menimbulkan banjir karena kaki-kaki jalan tolnya akan memotong aliran air. “Karena dengan pembangunan itu, aliran air dari barat ke timur. Jadi jembatan layang di Surabaya itu ganggu dan aku harus bangun saluran air lagi,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lagipula, menurut Risma, sebenarnya masyarakat Surabaya enggak butuh jalan tol. Sebaliknya, warga membutuhkan pembenahan transportasi publik yang cepat, nyaman, dan aman.

Risma mengaku berencana membangun monorel karena lebih fleksibel. Selain wilayah pembangunan monorel lebih sempit, biayanya juga murah. Adapun jalur utara-selatan akan dibangun sistem transportasi massal jenis trem. “ Ini juga tak mengganggu jalur yang sudah ada. Ini berbeda dengan busway,” ujar Risma.

Proyek trem sendiri sudah jalan. Tahun ini sudah ditenderkan dan studi kelayakannya sudah selesai. Klarifikasi dan pengumuman dilakukan menunggu dari pemerintah pusat, mengingat pembiayaannya melalui APBN. “Karena kalau APBN skemanya kan beda. Tetap di Pemkot Surabaya atau di pusat,” katanya. (baca juga:Plus Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma)

Risma menegaskan gagasan Pemkot Surabaya ini untuk menjadi solusi puluhan tahun ke depan. Pembangunan jalan tol justru dianggap tak mampu menyelesaikan kemacetan. Bahkan di negara-negara lain, jalan tol banyak yang dihancurkan karena kurang efektif.

BUDI S. | JOBPIE S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

2 jam lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

14 jam lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

6 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

10 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

10 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

12 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

13 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

13 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.