TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan jalur Padalarang-Cirame sudah bisa dilalui kembali setelah sebelumnya terjadi kerusakan di samping rel akibat curah hujan yang tinggi. "Perbaikan selesai jam 04.00 pagi tadi dan kereta sudah bisa lewat," kata Kepala Humas KAI, Mateta Rijalulhaq, saat dihubungi Tempo, Senin, 8 April 2013.
Retakan pada tebing setinggi hampir 30 meter juga ditemukan bersebelahan dengan rel kereta di dekat Stasiun Bumi Walyuya, Kampung Sukasirna RT 01/02, Desa Citeras, Kecamatan Malangbong, Garut. "Titik itu rawan longsor," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, Bambang S. Prayitno.
Kendati jarak tebing itu hampir 200 meteran dari titik tengah rel utama penghubung jalur selatan Jawa Barat, potensi longsorannya bisa menutup jalan kereta. Sejumlah retakan di tebing itu panjangnya berkisar 25 meter. Serpihan tanah dari tebing itu ditemukan di jalur kereta.
Bambang mengaku telah mengabarkan soal ancaman itu lewat surat kepada pemerintah Garut, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, sejak pertengahan Maret 2013 lalu. Selain berpotensi mengganggu jalur kereta, retakan di tebing tersebut juga berpotensi mengancam warga yang tinggal di daerah tersebut. KAI berharap pemerintah daerah mengantisipasi ancaman longsor.
Petugas BPBD sempat memeriksa tebing itu. Kendati demikian, kata Bambang, pihaknya belum menerima jawaban atau penjelasan soal potensi longsor di tebing itu. Karena khawatir benar-benar terjadi ambrol, KAI memasang patok bambu memagari sepanjang rel yang berhadapan dengan tebing itu di KM 228 +200/350 untuk menahan pergerakan tanah. Kebetulan lokasinya berada dekat dengan Stasiun Bumiwaluya, Garut, sehingga terus terpantau. "Lokasi ini sedang dalam pantauan ktia," kata dia.
Menurut dia, daerah itu merupakan satu dari sejumlah titik rawan ancaman longsor dan amblasan tanah di sepanjang rel yang berada di wilayah KAI Daerah Operasi II Bandung. "Secara geografis jalur kereta itu berada di pegunungan dan di perbukitan mulai dari ujung barat Purwakarta, Bandung, sampai Banjar. Dipastikan daerah itu rawan pergerakan tanah," kata Bambang.
KAI juga telah memetakan beberapa titik rawan. Di rute barat berada di wilayah Purwakarta dan Bandung Barat, yakni antara Purwakarta-Ciganea-Sukatani-Plered, lalu Rede-Maswati, serta Cirame-Padalarang. Sementara di rute timur berada di antara Stasiun Nagreg-Lebakjero-Leles, Karangsari-Cibatu, serta Warungbandrek-Bumiwaluya.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara