TEMPO Interaktif, Surabaya:Pemerintah Jawa Timur menggelontori pasar seribu ton minyak goreng per hari. Operasi pasar ini untuk menekan harga minyak yang kini pada kisaran Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 6.850 per kilogram.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Cipto Budiono, mengatakan sebelumnya telah dilakukan operasi pasar dengan mengeluarkan 600 ton minyak goreng per hari, namun upaya ini belum mampu menekan harga.Oleh karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan menaikkannya menjadi antara 800 ton hingga seribu ton per hari minyak goreng yang dilepas ke pasar. "Ini untuk mencari keseimbangan harga baru agar tidak melangit," katanya, Rabu (9/5).Cipto mengatakan minyak goreng operasi pasar ini dijual dengan harga Rp 6.850 hingga Rp 7.000 per kilogram untuk jenis minyak goreng curah. Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui adanya operasi pasar ini.Kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur, berdasarkan survei pasar, sebanyak 755 ton per hari. Logikanya, jika digelontor 600 ton per hari, harga akan normal. Namun, karena operasi pasar belum dilakukan secara besar-besaran dan hanya menjangkau kota, maka belum ada penurunan berarti dari harga minyak gorang. "Kami akan melakukan operasi pasar hingga ke desa-desa,sampai ke tingkat pengecer," katanya.Sunudyantoro