TEMPO Interaktif, Wonogiri:Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri terpaksa mencari pinjaman untuk bisa menyelenggarakan ujian nasional SLTA. Sehari menjelang pelaksanaan ujian nasional dana yang dianggarkan melalui APBD 2007 belum juga mendapatkan persetujuan dari DPRD setempat. "Terpaksa harus menggunakan dana pinjaman. Sebenarnya bukan hutang karena ini uang pemerintah hanya sebelum disetujui oleh DPRD kami memakainya terlebih dahulu," kata Kepala Dinas Pendidikan, Bambang Eko Sarwono, Senin (16/4)Bambang mengatakan tidak hanya dana untuk penyelenggaran ujian yang belum cair tetapi juga dana pendidikan lainnya. Menurut dia, pihaknya sebenarnya memberikan bantuan subdsidi bagi peserta ujian nasional yang besarnya masing-masing Rp Rp 15 ribu per siswa SMA dan Rp 25 ribu untuk siswa SMK. "APBD belum selesai dibahas, ini masalahnya sehingga seluruh program yang direncanakan anggarannya belum bisa dicairkan. Tetapi ada komitmen dengan DPRD untuk hal yang mendesak bisa dicairkan sebelum APBD ditetapkan," kata Bambang.Menurut Bambang, dana subsidi tersebut adalah untuk operasional pelaksanaan ujian nasional di luar dana yang diperoleh dari APBN. Biaya penyelenggaran ujian yang bersumber pada keuangan pemerintah pusat tersebut sebesar Rp 30.570 per siswa dengan perincian Rp 25.500 diberikan ke sekolahan dan Rp 5.070 untuk rayon penyelenggara. "Ujian di Wonogiri tetap sesuai jadwal tidak ada hambatan apapun, termasuk soal-soal telah didistribusikan hingga tingkat rayon," ujarnya. Imron Rosyid