TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolri Jenderal Polisi Dai Bachtiar menegaskan pihaknya akan menyiapkan personilnya untuk mengamankan tempat-tempat yang biasa dipakai pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS). Langkah pengamanan itu dilakukan mengantisipasi HUT RMS, 25 April mendatang. Tentunya kita tidak bisa mengcover semua tempat kata Dai di Istana Negara Jakarta, Kamis (17/4). Ia mengakui sejumlah tempat memang masih sering dimanfaatlan kelompok tertentu mengibarkan bendera RMS atau melepaskan balon dalam peringatan HUT. Karena itu Polri akan mengantisipasinya dengan sejumlah langkah. Ia menyebutkan, langkah persuasif terhadap tokoh-tokoh masyarakat setempat, sehingga aksi pengibaran bendera RMS seperti yang terjadi tahun lalu bisa dihindari. Menurutnya aksi itu bisa menimbulkan amarah bagi kelompok masyarakat lain di Maluku. Dai juga menjelaskan bahwa aksi peringatan HUT RMS bertentangan dengan hukum di Indonesia. Karena itu jika masih ada orang yang melakukannya akan diselesaikan secara hukum. Sebaiknya jangan ada lagi yang memancing persoalan baru di Ambon, katanya. Sementara itu mengenai Aceh, sikap Polri sangat tergantung langkah pemerintah. Diharapkan akhir bulan ini akan ada pertemuan dengan Joint Council. Ia berharap GAM bersedia menyerahkan senjata .Kalau tidak berarti dia mengingkari perjanjian, Kapolri mengingatkan. (Retno Sulistyowati Tempo News Room)