TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah dalam konsultasinya dengan DPR akan menjelaskan rencana cadangan untuk menyelesaikan masalah Aceh. Pemerintah akan meyakinkan DPR akan pentingnya operasi kemanan bila solusi damai, yang tengah diupayakan gagal dilanjutkan. Kita akan yakinkan mengapa kita harus menyiapkan operasi keamanan, kata Menteri Koordinator Politik dan Kemananan, Soesilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/4). Dalam pertemuan itu, pemerintah yang diwakili oleh Menkopolkam, Menko Perekonomian, Menkokesra, Panglima TNI, Kapolri, Menlu, dan Mendagri juga akan menjelaskan rencana pertemuan dewan berasama (Joint Council), yang akan segera digelar. Yudhoyono menegaskan, yang penting dalam pertemuan JC itu bukanlah hasilnya melainkan apakah betul-betul sesuai dengan kepentingan RI., seperti yang tercantum dalam COHA. Selain itu, akan dipaparkan pula perkembangan situasi terakhir di Aceh termasuk, prediksi keadaan Aceh ke depan. Laporan itu penting supaya ada gambaran yang sama antara pemerintah dan DPR, karena itu menyangkut agenda dan kepentingan pemerintah, jelasnya. Ia berharap setelah pertemuan consultasi hari ini, tidak akan ada lagi komentar-komentar yang tidak sesuai dengan konteks, apalagi, yang tidak memiliki dasar yang jelas. Hanya akan bikin bingung rakyat, katanya. Dia juga meminta agar DPR bisa segera mengambil langah-langkah institusional. Bukan komentar yang dikeluarkan orang, yang kadang justru membingunkan masyarakat. Tiga poin itu yang akan kita keepankan dalam pertemuan konsnltasi, katanya. Secara terpisah Menkokesra Yusuf Kalla memastikan, pihaknya akans egera menyiapkan kebutuhan emergency yang mungkin muncul. Ia mencontohkan, adanya pengungsi dan bantuan kesehatan. Soal dana tentu akan kita siapkan. Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan, kata dia. Namun, ia tidak merinci besar dana, yang disipakan. Ya, belum pasti. Opersai keamanan kan juga belum pasti dialakukan. Itu sangat tergantung dari pertemuan di Joint Council, kata dia. (Retno Sulistyowati Tempo News Room)